
BI: Pelemahan Ekonomi Berlanjut Sampai Kuartal III
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
29 May 2020 17:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memperkirakan tekanan ekonomi akibat pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) bakal berlangsung hingga kuartal III-2020. Oleh karena itu, sepertinya pertumbuhan ekonomi nasional akan lebih rendah dari perkiraan.
Mengutip Laporan Kebijakan Moneter Triwulan I-2020, BI pengaruh penyebaran Covid-19 terhadap pelemahan ekonomi domestik masih dapat berlanjut hingga kuartal III-2020. Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi menekan penyebaran virus corona berdampak terhadap penurunan aktivitas ekonomi dan optimisme dunia usaha.
"Data April 2020 menunjukkan pelemahan ekonomi berlanjut. Dengan dinamika tersebut, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 akan menurun dan pada 2021 kembali meningkat didorong perbaikan ekonomi dunia dan dampak positif stimulus kebijakan," sebut laporan BI.
Mesin utama perekonomian Indonesia yaitu konsumsi rumah tangga sepanjang 2020 diperkirakan tumbuh melambat. Perlambatan konsumsi rumah tangga pada kuartal I-2020 diprakirakan berlanjut, yang telah tercermin pada kontraksi penjualan eceran pada April.
"Perlambatan ini disebabkan turunnya pendapatan masyarakat seiring penerapan PSBB yang mengurangi permintaan tenaga kerja serta barang dan jasa. Kinerja ekspor, termasuk sektor pariwisata, yang melemah turut menurunkan pendapatan dan menahan pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Pendapatan lainnya dari investasi di pasar keuangan juga menurun sejalan melemahnya kinerja pasar keuangan," papar laporan BI.
Mengutip Laporan Kebijakan Moneter Triwulan I-2020, BI pengaruh penyebaran Covid-19 terhadap pelemahan ekonomi domestik masih dapat berlanjut hingga kuartal III-2020. Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi menekan penyebaran virus corona berdampak terhadap penurunan aktivitas ekonomi dan optimisme dunia usaha.
"Data April 2020 menunjukkan pelemahan ekonomi berlanjut. Dengan dinamika tersebut, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 akan menurun dan pada 2021 kembali meningkat didorong perbaikan ekonomi dunia dan dampak positif stimulus kebijakan," sebut laporan BI.
Mesin utama perekonomian Indonesia yaitu konsumsi rumah tangga sepanjang 2020 diperkirakan tumbuh melambat. Perlambatan konsumsi rumah tangga pada kuartal I-2020 diprakirakan berlanjut, yang telah tercermin pada kontraksi penjualan eceran pada April.
"Perlambatan ini disebabkan turunnya pendapatan masyarakat seiring penerapan PSBB yang mengurangi permintaan tenaga kerja serta barang dan jasa. Kinerja ekspor, termasuk sektor pariwisata, yang melemah turut menurunkan pendapatan dan menahan pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Pendapatan lainnya dari investasi di pasar keuangan juga menurun sejalan melemahnya kinerja pasar keuangan," papar laporan BI.
Next Page
Ekspor dan Investasi Masih Akan Lesu
Pages
Most Popular