
Internasional
Tumben! Tak Ada Target Ekonomi China Tahun Ini, Ada Apa?
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
22 May 2020 12:34

Jakarta, CNBC Indonesia - China mengambil langkah tak biasa. Negara itu tidak menetapkan target pertumbuhan ekonomi (PE) tahunan tahun ini, setelah COVID-19 menghantam perekonomian ekonomi terbesar kedua dunia itu.
Hal ini ditegaskan Perdana Menteri China Li Keqiang di depan pembukaan Kongres Nasional China (National People's Congress/NPC). Sejak 3 dekade silam, ini pertama kalinya China melewatkan proyeksi target PE tahunannya.
Dalam laporan kerja yang dipresentasikan, Li hanya menyebut bahwa pemerintah memproyeksikan defisit anggaran China akan meningkat menjadi lebih dari 3,6% dari produk domestik bruto (PDB) atau naik 2,8% secara year on year/YoY.
Selain itu, pemerintah China berencana untuk menerbitkan surat utang/obligasi senilai US$ 141 miliar atau 1 triliun Yuan untuk mempertahankan pembangunan ekonomi, di tengah masa pemulihan ekonomi dan stabilitas sosial pasca pandemi COVID-19.
Dilansir dari Nikkei Asian Review, China biasanya mengumumkan target pertumbuhan tahunannya dalam laporan kerja perdana menteri. Kongres yang digelar Jumat waktu setempat, juga digelar setelah penundaan di tangga 5 Maret silam akibat pandemi.
Diabaikannya target PE tahunan ini, tampaknya mengonfirmasi pengakuan pemerintah China yang tidak dapat mencapai target jangka panjangnya untuk menggandakan PDB riil di antara tahun 2010 - 2020. Meski media pemerintah setempat menyebut bahwa target pembangunan jangka panjang tetap penuh dilakukan.
PE China tertahan semenjak pemerintah memprioritaskan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan melindungi rantai pasokan industri. PDB Tiongkok di kuartal pertama tercatat mengalami kontraksi sebesar -6,8% secara YoY.
Dalam NPC Tiongkok, sekitar 3 ribu delegasi dari seluruh penjuru negeri berkumpul di Beijing untuk membahas hal-hal penitng seperti anggaran nasional, langkah stimulus ekonomi hingga anggaran legislatif selama 7 hari kedepan.
(sef/sef) Next Article Ekonomi China Terlemah Sejak 1990, Bursa Asia Tetap Menghijau
Hal ini ditegaskan Perdana Menteri China Li Keqiang di depan pembukaan Kongres Nasional China (National People's Congress/NPC). Sejak 3 dekade silam, ini pertama kalinya China melewatkan proyeksi target PE tahunannya.
Dalam laporan kerja yang dipresentasikan, Li hanya menyebut bahwa pemerintah memproyeksikan defisit anggaran China akan meningkat menjadi lebih dari 3,6% dari produk domestik bruto (PDB) atau naik 2,8% secara year on year/YoY.
Diabaikannya target PE tahunan ini, tampaknya mengonfirmasi pengakuan pemerintah China yang tidak dapat mencapai target jangka panjangnya untuk menggandakan PDB riil di antara tahun 2010 - 2020. Meski media pemerintah setempat menyebut bahwa target pembangunan jangka panjang tetap penuh dilakukan.
PE China tertahan semenjak pemerintah memprioritaskan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan melindungi rantai pasokan industri. PDB Tiongkok di kuartal pertama tercatat mengalami kontraksi sebesar -6,8% secara YoY.
Dalam NPC Tiongkok, sekitar 3 ribu delegasi dari seluruh penjuru negeri berkumpul di Beijing untuk membahas hal-hal penitng seperti anggaran nasional, langkah stimulus ekonomi hingga anggaran legislatif selama 7 hari kedepan.
(sef/sef) Next Article Ekonomi China Terlemah Sejak 1990, Bursa Asia Tetap Menghijau
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular