
Internasional
Siaga World War III dengan AS? China Tambah Anggaran Militer
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
22 May 2020 10:40

Jakarta, CNBC Indonesia - China bakal menaikkan anggaran militernya hingga 6,6% di 2020. Hal ini terungkap dari laporan yang dikeluarkan Kongres Rakyat Nasional (NPC), Jumat (22/5/2020).
Anggaran akan ditetapkan sebesar 1.268 triliun (US$ 178 miliar atau sekitar Rp 2632 triliun). Ini merupakan yang terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS), yakni US$ 738 miliar.
Pengumuman ini muncul ketika hubungan China dan AS tegang. Keduanya berseteru soal pandemi corona dan juga perselisihan teritorial dengan India, Jepang dan Vietnam di Laut China Selatan.
Dari catata AFP, dalam beberapa tahun terakhir, China memang menggenjot anggaran militer untuk memodernisasi Tentara Pembebasan Rakyat (PLA). Tujuannya menjadi kekuatan kelas dunia, yang menyaingi AS dan barat.
Sebelumnya di 2019, China meluncurkan dua kapal induk buatan sendiri. Selain itu China juga membuat rudal balistik antarbenua pertama, yang mampu mencapai AS.
China membuat pangkalan militer pertama di Djibouti, Afrika di 2017. Beijing juga membuat rudal penghancur untuk memperkuat militernya.
Sementara itu, seorang pejabat tinggi badan legislatif China mengatakan negaranya akan dengan tegas membela kepentingannya AS berupaya untuk menghalanginya.
"Jika AS bersikeras soal pemikiran Perang Dingin, dan melakukan strategi untuk mengendalikan China, merusak kepentingan inti China, hasilnya hanya dapat melukai dirinya sendiri dan negara lain," kata Zhang Yesui, Juru Bicara Komite Urusan Luar Negeri NPC.
"China tidak pernah memulai masalah dan tidak pernah takut ketika masalah datang. China akan dengan tegas mempertahankan kepentingan kedaulatan, keamanan dan pembangunannya."
Kedua negara telah saling meningkatkan kehadirannya di kawasan Laut China Selatan. Di mana AS terus menyiagakan kapal hingga pesawat militernya dengan klaim menjaga kebebasan kawasan sementara China terus memperluas 'agresi' di perairan tersebut.
Selain itu, AS-China juga kembali ribut dalam hal perdagangan akibat cekcok yang dipicu masalah COVID-19. Presiden AS Donald Trump telah mencurigai virus corona sebagai virus yang sengaja diciptakan manusia di laboratorium yang ada di Wuhan, China.
(res) Next Article Siap-siap! Bakal Koalisi Internasional untuk Musuhi China
Anggaran akan ditetapkan sebesar 1.268 triliun (US$ 178 miliar atau sekitar Rp 2632 triliun). Ini merupakan yang terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS), yakni US$ 738 miliar.
Pengumuman ini muncul ketika hubungan China dan AS tegang. Keduanya berseteru soal pandemi corona dan juga perselisihan teritorial dengan India, Jepang dan Vietnam di Laut China Selatan.
Sebelumnya di 2019, China meluncurkan dua kapal induk buatan sendiri. Selain itu China juga membuat rudal balistik antarbenua pertama, yang mampu mencapai AS.
China membuat pangkalan militer pertama di Djibouti, Afrika di 2017. Beijing juga membuat rudal penghancur untuk memperkuat militernya.
Sementara itu, seorang pejabat tinggi badan legislatif China mengatakan negaranya akan dengan tegas membela kepentingannya AS berupaya untuk menghalanginya.
"Jika AS bersikeras soal pemikiran Perang Dingin, dan melakukan strategi untuk mengendalikan China, merusak kepentingan inti China, hasilnya hanya dapat melukai dirinya sendiri dan negara lain," kata Zhang Yesui, Juru Bicara Komite Urusan Luar Negeri NPC.
"China tidak pernah memulai masalah dan tidak pernah takut ketika masalah datang. China akan dengan tegas mempertahankan kepentingan kedaulatan, keamanan dan pembangunannya."
![]() China's K-8 aircraft from the Aerobatic Team "Hongying", meaning Red Eagle, of Chinese PLA's (People's Liberation Army) Air Force, perform during the 12th China International Aviation and Aerospace Exhibition, also known as Airshow China 2018, Tuesday, Nov. 6, 2018, in Zhuhai city, south China's Guangdong province. (AP Photo/Kin Cheung) |
Kedua negara telah saling meningkatkan kehadirannya di kawasan Laut China Selatan. Di mana AS terus menyiagakan kapal hingga pesawat militernya dengan klaim menjaga kebebasan kawasan sementara China terus memperluas 'agresi' di perairan tersebut.
Selain itu, AS-China juga kembali ribut dalam hal perdagangan akibat cekcok yang dipicu masalah COVID-19. Presiden AS Donald Trump telah mencurigai virus corona sebagai virus yang sengaja diciptakan manusia di laboratorium yang ada di Wuhan, China.
(res) Next Article Siap-siap! Bakal Koalisi Internasional untuk Musuhi China
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular