
Bos MIND ID Buka-bukaan Soal Terbitkan Bond Terbesar di Asia
Savira Wardoyo, CNBC Indonesia
19 May 2020 15:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Holding Industri Pertambangan, PT Inalum atau MIND ID menerbitkan obligasi global senilai USD 2,5 Miliar, atau setara dengan Rp 37,5 triliun, yang digunakan untuk pembayaran utang.
Direktur utama MIND ID, Orias Petrus Moedak mengatakan ini merupakan penerbitan obligasi korporasi terbesar di tengah situasi pandemi virus corona (covid-19).
"Penerbitan obligasi terbesar di antara perusahaan pertambangan di Asia, turut membuktikan tingginya kepercayaan investor global, ditengah ketidakpastian perekonomian Indonesia, akibat Covid-19," Ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (19/5).
Orias menyebut, langkah penerbitan obligasi ini merupakan langkah penerbitan obligasi yang memanfaatkan bunga rendah, yang nantinya dipakai untuk mengurangi tekanan pinjaman yang akan segera jatuh tempo.
"Demand yang cukup tinggi, kami butuh US$ 2,5 miliar, (penawaran) yang masuk US$ 16 miliar. Ini sangat menggembirakan, sehingga kami juga bisa mendapatkan kupon atau tingkat bunga yang baik," Tambahanya
Global bond tersebut telah dipasarkan di Singapura, Hong Kong, London dan New York. Obligasi yang diterbitkan MIND ID ini mengalami kelebihan permintaan 6,4 kali dari penawaran yang diumumkan.
Adapun global bond ini terdiri dari tiga seri, yaitu yang pertama, sebesar US$ 1 miliar dengan tingkat kupon 4,75% dan tenor 5 tahun. Kedua, senilai US$ 1 miliar dengan kupon 5,45% dan tenor 10 tahun. Ketiga, sebesar US$ 500 juta dengan tingkat kupon 5,8% dan tenor 30 tahun.
Dana yang didapat dari penerbitan surat utang global ini akan digunakan untuk pembelian kembali obligasi US$ 4 miliar yang diterbitkan perusahaan pada 2018. Dimana dana tersebut digunakan untuk akusisi saham PT Freeport Indonesia membantu pelunasan pembiayaan-pembiayaan yang ada di grup MIND ID.
"Sesuai dengan tujuan penerbitan obligasi, bahwa kami akan melakukan pembayaran utang-utang yang tingkat bunganya tinggi. Jadi, tahun ini sampai tahun depan kami akan lakukan pembayaran-pembayaran di group yang tingkat bunganya cukup tinggi terutama yang terkait dengan pinjaman-pinjaman untuk modal," jelas Orias.
(hps/hps) Next Article MIND ID Siapkan Belanja Modal Rp 25 T di 2020
Direktur utama MIND ID, Orias Petrus Moedak mengatakan ini merupakan penerbitan obligasi korporasi terbesar di tengah situasi pandemi virus corona (covid-19).
"Penerbitan obligasi terbesar di antara perusahaan pertambangan di Asia, turut membuktikan tingginya kepercayaan investor global, ditengah ketidakpastian perekonomian Indonesia, akibat Covid-19," Ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (19/5).
Orias menyebut, langkah penerbitan obligasi ini merupakan langkah penerbitan obligasi yang memanfaatkan bunga rendah, yang nantinya dipakai untuk mengurangi tekanan pinjaman yang akan segera jatuh tempo.
"Demand yang cukup tinggi, kami butuh US$ 2,5 miliar, (penawaran) yang masuk US$ 16 miliar. Ini sangat menggembirakan, sehingga kami juga bisa mendapatkan kupon atau tingkat bunga yang baik," Tambahanya
Global bond tersebut telah dipasarkan di Singapura, Hong Kong, London dan New York. Obligasi yang diterbitkan MIND ID ini mengalami kelebihan permintaan 6,4 kali dari penawaran yang diumumkan.
Adapun global bond ini terdiri dari tiga seri, yaitu yang pertama, sebesar US$ 1 miliar dengan tingkat kupon 4,75% dan tenor 5 tahun. Kedua, senilai US$ 1 miliar dengan kupon 5,45% dan tenor 10 tahun. Ketiga, sebesar US$ 500 juta dengan tingkat kupon 5,8% dan tenor 30 tahun.
Dana yang didapat dari penerbitan surat utang global ini akan digunakan untuk pembelian kembali obligasi US$ 4 miliar yang diterbitkan perusahaan pada 2018. Dimana dana tersebut digunakan untuk akusisi saham PT Freeport Indonesia membantu pelunasan pembiayaan-pembiayaan yang ada di grup MIND ID.
"Sesuai dengan tujuan penerbitan obligasi, bahwa kami akan melakukan pembayaran utang-utang yang tingkat bunganya tinggi. Jadi, tahun ini sampai tahun depan kami akan lakukan pembayaran-pembayaran di group yang tingkat bunganya cukup tinggi terutama yang terkait dengan pinjaman-pinjaman untuk modal," jelas Orias.
(hps/hps) Next Article MIND ID Siapkan Belanja Modal Rp 25 T di 2020
Most Popular