MIND ID Siapkan Belanja Modal Rp 25 T di 2020

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
22 January 2020 18:25
Inalum siapkan belanja modal Rp 25 triliun untuk 6 proyek di 2020
Foto: Rapat Komisi 7 DPR RI Bersama Mind Id.
Jakarta, CNBC Indonesia - Mining Industry Indonesia (MIND ID) selaku holding industri pertambangan Indonesia tahun ini akan mengeluarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 24 - 25 triliun.

Direktur Utama PT Inalum (Persero) atau MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan capex ini akan digunakan untuk menggarap enam proyek.

"Dari sisi rencana kami membutuhkan capex Rp 24-25 triliun," ungkapnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi VII DPR RI, Rabu, (22/01/2020).

Pertama, Smelter Grade Alumina Refinery di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat untuk mengolah bauksit menjadi alumina yang akan dikerjakan oleh PT Inalum (Persero) dan PT Antam Tbk. Melalui proyek ini, imbuhnya, akan membantu MIND ID menekan impor alumina.

Investasi dari proyek ini mencapai US$ 900 juta dengan kapasitas 1.000 Ktpa Alumina. Ditargetkan akan mulai beroperasi tahun 2023 dengan estimasi masa konstruksi selama 36 bulan. "Dari bauksit kami ekspor lalu impor balik hasilnya," imbuhnya.

[Gambas:Video CNBC]

Kedua, Peningkatan Teknologi Pot Inalum di Kuala Tanjung, Sumatera Utara yang akan dikerjakan oleh PT Inalum (Persero). Melalui teknologi ini akan mengubah alumina menjadi alumunium. Estimasi investasinya mencapai US$ 107,7 juta dan akan meningkatkan produksi alumunium 30 Ktpa. Diproyeksikan masa konstruksi akan memakan waktu 24 bulan, sehingga beroperasi pada tahun 2022.

Ketiga, PLTU Mulut Tambang di Tanjung Enim, Sumatera Selatan yang akan dikerjakan oleh PT Bukit Asam Tbk. Investasi biaya proyek mencapai US$ 1.680 juta dengan kapasitas 2 x 621,72 MW. Estimasi masa konstruksi 45 bulan. "Ditargetkan tahun 2022 mulai beroperasi," terangnya.

Keempat Pabrik Ferronickel di Tanjung Buli, Halmahera Timur yang akan dikerjakan oleh PT Antam Tbk. Investasi proyek ini mencapai US$ 289 juta dengan kapasias 13.500 ton Ni. Estimasi masa konstruksi 24 bulan, sehingga ditargetkan tahun 2021 mulai beroperasi.

Kelima, Smelter Tin Ausmelt di Muntok, Bangka Barat yang akan dikerjakan oleh PT Timah Tbk. Smelter ini akan mengolah bijih timah menjadi timah kasar (crude tin). Investasi dari proyek ini mencapai US$ 80 juta dengan kapasitas 40.000 ton crude tin. Estimasi masa konstruksi 17 bulan sehingga ditargetkan mulai beroperasi di tahun 2021. "Memproses timah yang kadar rendah yang selam ini sulit diproses," ungkapnya.

Terakhir, Smelter Tembaga PTFI di Gresik, Jawa Timur yang dikerjakan oleh PT Freeport Indonesia. Melalui smelter PTFI konsentrat tembaga akan diolah menjadi katoda tembaga. Nilai investasi dari proyek ini mencapai US$ 3.000 juta dengan kapasitas 2.000 Ktpa Katoda Tembaga. Estimasi masa konstruksi 33 bulan sehingga ditargetkan operasi tahun 2022. 




(gus/gus) Next Article Calon Dirut 3 BUMN, Jokowi Sudah Kantongi Nama Terpilih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular