
BUMN Siap Jadi Pionir New Normal, 2 Faktor Ini Jadi Ganjalan

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengkaji empat skenario kehidupan dalam periode setelah Covid-19. Variasi yang paling berpengaruh dalam penilaian keempat skenario ini adalah ketidakpastian.
Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN Alex Denni mengatakan terdapat dua faktor yang paling tidak pasti adalah kepastian penemuan vaksin yang masih tidak jelas dan perilaku masyarakat yang sebagian besar masih bersifat abai dengan protokol kesehatan.
"Metodologi skenario planning, variasi yang paling berpengaruh adalah kondisi tidak pasti terhadap dampak Covid-19. Ada dua hal yang diidentifikasi paling uncertain, pertama kapan vaksin akan ditemukan. Kedua perilaku masyarakat, kalau sedikit rutin terhadap safety akan berbeda kalau ignorance dengan kesehatan," kata Alex dalam video conference, Senin (18/5/2020).
Alex menyebutkan bahwa saat ini, kehidupan masyarakat Indonesia berada pada pertengahan skenario pertama dan kedua. Untuk itu pihaknya bersama dengan pemerintah terus mendorong perilaku hidup masyarakat membaik sehingga bisa segera masuk pada skenario kedua yakni The New Normal.
"Kalau gagal masuk ke new normal kita akan terjerembab ke gelombang [virus] ke kedua dan bisa lebih bahaya dari sebelumnya atau terjebak di bisnis as usual," terang dia.
Dia menyebutkan, jika masyarakat sudah mampu beradaptasi dengan new normal, maka Indonesia akan dengan mudah melompat ke skenario kehidupan keempat yakni tingkat harapan hidup yang lebih panjang dan kembali hidup dengan normal.
Berikut penjelasan lengkap mengenai empat skenario tersebut:
Skenario #1 Death Zone
Virus menyebar dengan cepat, vaksin belum ditemukan dan sistem perawatan medis tidak sanggup menanggulangi pasien yang yang jumlahnya melebihi kapasitas. Sementara itu, perilaku masyarakat sangat abai terhadap protokol keselamatan dan kesehatan diri dan orang lain.
Dalam skenario ini masih banyak kegiatan masyarakat yang bersifat kontak fisik secara langsung atau berdekatan dengan tidak menjaga jarak dan tidak disiplin menggunakan masker dan menjaga kebersihan.
Jumlah yang meninggal dan banyak bisnis banyak yang bangkrut. PHK massal terjadi dan pengangguran meningkat signifikan. Lingkungan menjadi tidak aman, banyak kejahatan yang dapat menjurus pada kerusuhan sosial.
Skenario #2 New Normal
Dalam skenario ini virus masih menjadi ancaman bagi masyarakat dan vaksin masih belum ditemukan. Namun perilaku disiplin masyarakat terhadap protokol keselamatan dan kesehatan membuat penyebarannya menjadi lambat, sehingga sistem perawatan rumah sakit bisa menangani jumlah pasien yang ada dengan baik.
Masyarakat yang sudah sadar dengan kondisi selalu menggunakan masker jika keluar rumah, menjaga jarak fisik dan hidup lebih bersih dari sebelumnya. Semua hal yang bisa dilakukan secara virtual dan remote tidak lagi dilakukan secara konvensional.
Dalam hal korban, jumlah yang meninggal sedikit dan bisnis akan mencari cara-cara baru, produk bari, solusi baru yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam menjalani kehidupan dalam dunia dengan peradaban atau budaya yang baru.
Skenario #3 Donkeyman
vaksin telah ditemukan dan sistem perawatan medis sudah bisa menanggulangi atau mengobati pasien Covid-19. Namun sayangnya perilaku masyarakat yang kembali abai terhadap aspek keselamatan dan diri dan orang lain akan membawa Indonesia masuk dalam skenario ini.
Hal ini akan berdampak pada kembali tetap ramainya rumah sakit meski fatalitas akibat virus Covid-19 tidak tinggi.
Selain itu, kegiatan masyarakat yang bersifat kontak fisik secara langsung atau berdekatan, tidak disiplin dalam menggunakan masker jika diperlukan dan juga tidak lagi secara disiplin menjaga kebersihan.
Kegiatan bisnis berjalan seperti sebelumnya dan gagal mendapatkan momentum transformasi digital secara masif. Produktivitas, kesejahteraan dan usia harapan hidup relatif meningkat secara perlahan.
Skenario #4 Longer Life Hope
Dalam skenario ini vaksin telah ditemukan dan sistem perawatan medis sudah bisa menanggulangi atau mengobati pasien Covid-19. Pasien Covid-19 sedikit dan sistem medis tidak kesulitan menanganinya.
Semua hal yang sudah biasa dilakukan secara virtual dan remote tidak lagi dilakukan secara konvensional. Transformasi digital terjadi secara masif dan produktivitas meningkat secara signifikan.
Perilaku disiplin dari masyarakat terhadap protokol keselamatan dan kesehatan sudah terbentuk membuat harapan hidup manusia juga menjadi lebih panjang.
Pemerintah melalui Kemenko Perekonomian sebelumnya sudah mengeluarkan kajian awal dalam rangka memulihkan ekonomi nasional pascapandemi COVID-19 yang dimulai dari Juni mendatang. Pemerintah memastikan, rencana ini masih akan terus berjalan.
Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa, dan Sumber Daya Alam Raden Edi Prio Pambudi mengatakan ini juga dilakukan beberapa negara setelah sekian lama ekonomi terhenti karena Covid-19. Karena semua negara sadar tidak tahu kapan vaksin dan obat Covid-19 ditemukan.
"Tapi kegiatan ekonomi memerlukan kepastian dan tidak boleh berhenti terlalu lama, yang berisiko menambah PHK dan mengarahkan ke kondisi resesi," kata Edi kepada CNBC Indonesia, Jumat (15/5/2020).
(tas/tas) Next Article Erick Thohir: Fasilitas Kerja BUMN Belum Friendly