
Dahlan Iskan: Saatnya BUMN Turun Gunung Selamatkan Ekonomi RI
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
18 May 2020 11:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) periode 2010-20, Dahlan Iskan, menyerukan agar perusahaan BUMN ambil peran di tengah pandemi Covid-19. Menurut Dahlan, saatnya BUMN turun gunung demi menyelamatkan perekonomian Indonesia.
"Bidangnya BUMN dalam hal Covid-19 sebaiknya fokus, fokus, dan sekali lagi fokus untuk penyelamatan ekonomi," kata Dahlan Iskan dalam sebuah diskusi virtual bersama LP3ES, Senin (18/5/20).
Dahlan menekankan pentingnya BUMN menaruh fokus pada penyelamatan ekonomi. Adapun mengenai dampak sosial, serta penanganan kesehatan, biar diurus kementerian/lembaga lainnya.
"Biarlah tentang dampak sosial, tentang pengobatan, tentang macam macam itu diurus pihak lain. Karena negara ini besar sekali, birokrasinya besar sekali. Institusinya juga banyak sekali. Menurut saya perlu bagi-bagi tugas. Siapa yang menyelamatkan manusianya, siapa yang menyelamatkan ekonominya," bebernya.
Kendati begitu, dia mengaku bahwa upaya perusahaan-perusahaan pelat merah juga bakal menemui kesulitan. Menurutnya, memang tidak gampang BUMN menyelamatkan ekonomi karena BUMN sendiri sebagai koorporasi juga tertekan karena adanya Covid-19.
"BUMN sendiri kan juga perusahaan yang nasibnya sama dengan perusahaan lain bahwa di masa Covid-19 ini juga terkena musibah," tandasnya.
Meski begitu, bukan berarti BUMN tak punya potensi. Dia menuturkan bahwa peranan terbesar saat ini bisa diemban bank-bank pelat merah.
Caranya, sebenarnya Dahlan menyebut semua orang sudah tahu. Yakni dengan melakukan reschedule kredit kepada para nasabah.
"Bukan dihapus, bukan dipotong, tetapi pembayaran cicilannya yang ditunda, dan nanti pembayarannya lebih panjang, bunganya diselesaikan apakah dengan perpanjangan tenor atau menggeser bunga sehingga meringankan dunia usaha," tandasnya.
Dia menilai, jumlah bank BUMN cukup besar dan kredit yang dialirkan juga sudah sangat besar. Sehingga, lanjutnya, kalau bidang ini bisa diambil oleh BUMN, maka upaya penyelamatan ekonomi bisa lebih mudah terealisasi.
"Apalagi bisa seperti BRI yang bisa mendapatkan pinjaman baru-baru ini dengan sangat besar dan bunga murah," urainya.
Dahlan bilanh, bank-bank lain bisa mengikuti BRI untuk mencari dana sebesar-besarnya dengan bunga semurah-murahnya. Hal ini diperlukan agar reschedule yang diberikan kepada para pengusaha itu tidak membebani bank itu sendiri.
"Bahkan kalau bisa masih tetap menyalurkan kredit untuk pengusaha pengusaha tertentu. Misalnya pengusaha yang mampu ekspor," bebernya.
(hps/hps) Next Article RI Kaji 'Hidup Normal' Lagi di Juni, BUMN Siap Jadi Pionir
"Bidangnya BUMN dalam hal Covid-19 sebaiknya fokus, fokus, dan sekali lagi fokus untuk penyelamatan ekonomi," kata Dahlan Iskan dalam sebuah diskusi virtual bersama LP3ES, Senin (18/5/20).
Dahlan menekankan pentingnya BUMN menaruh fokus pada penyelamatan ekonomi. Adapun mengenai dampak sosial, serta penanganan kesehatan, biar diurus kementerian/lembaga lainnya.
Kendati begitu, dia mengaku bahwa upaya perusahaan-perusahaan pelat merah juga bakal menemui kesulitan. Menurutnya, memang tidak gampang BUMN menyelamatkan ekonomi karena BUMN sendiri sebagai koorporasi juga tertekan karena adanya Covid-19.
"BUMN sendiri kan juga perusahaan yang nasibnya sama dengan perusahaan lain bahwa di masa Covid-19 ini juga terkena musibah," tandasnya.
Meski begitu, bukan berarti BUMN tak punya potensi. Dia menuturkan bahwa peranan terbesar saat ini bisa diemban bank-bank pelat merah.
Caranya, sebenarnya Dahlan menyebut semua orang sudah tahu. Yakni dengan melakukan reschedule kredit kepada para nasabah.
"Bukan dihapus, bukan dipotong, tetapi pembayaran cicilannya yang ditunda, dan nanti pembayarannya lebih panjang, bunganya diselesaikan apakah dengan perpanjangan tenor atau menggeser bunga sehingga meringankan dunia usaha," tandasnya.
Dia menilai, jumlah bank BUMN cukup besar dan kredit yang dialirkan juga sudah sangat besar. Sehingga, lanjutnya, kalau bidang ini bisa diambil oleh BUMN, maka upaya penyelamatan ekonomi bisa lebih mudah terealisasi.
"Apalagi bisa seperti BRI yang bisa mendapatkan pinjaman baru-baru ini dengan sangat besar dan bunga murah," urainya.
Dahlan bilanh, bank-bank lain bisa mengikuti BRI untuk mencari dana sebesar-besarnya dengan bunga semurah-murahnya. Hal ini diperlukan agar reschedule yang diberikan kepada para pengusaha itu tidak membebani bank itu sendiri.
"Bahkan kalau bisa masih tetap menyalurkan kredit untuk pengusaha pengusaha tertentu. Misalnya pengusaha yang mampu ekspor," bebernya.
(hps/hps) Next Article RI Kaji 'Hidup Normal' Lagi di Juni, BUMN Siap Jadi Pionir
Most Popular