Malaysia Babat Habis Bea Ekspor Juni, Harga CPO Naik 2% Lebih

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
15 May 2020 13:35
FILE PHOTO: A worker shows palm oil fruits at a plantation in Chisec, Guatemala December 19, 2018. REUTERS/Luis Echeverria/File Photo
Foto: Ilustrasi Kelapa Sawit (REUTERS/Luis Echeverria)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) kontrak pengiriman Juli 2020 di Bursa Malaysia Derivatif melesat pada perdagangan hari ini setelah Malaysia memutuskan untuk membabat habis bea ekspor CPO.

Jumat (15/5/2020), kontrak untuk komoditas CPO pengiriman 3 bulan ditransaksikan dengan harga lebih tinggi 48 ringgit dibanding posisi penutupan kemarin. Harga CPO kontrak berjangka menguat 2,36% ke RM 2.079/ton.



Kenaikan harga CPO terjadi setelah Malaysia menetapkan bea ekspor CPO sebesar 0% untuk Juni 2020. Mengutip Reuters dari keterangan Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) bea ekspor dibabat habis untuk Juni dari sebelumnya 4,5% pada Mei 2020. 

Produsen dan pengekspor minyak sawit terbesar kedua di dunia mematok harga CPO acuan pada 2.122,77 ringgit per ton. Harga minyak sawit Malaysia acuan telah anjlok lebih dari 30% sejak awal tahun dan kini berada di kisaran level terendah dalam 9 bulan. 

Selama masa pandemi Covid-19 permintaan terhadap minyak nabati menurun akibat tutupnya restoran dan pembatasan mobilitas publik. Anjloknya harga minyak mentah dunia juga berakibat pada kurang ekonomisnya penggunaan minyak sawit untuk bahan baku biodiesel. Sehingga hal ini berpengaruh pada permintaan CPO untuk bahan bakar.

"Jatuhnya harga minyak mentah juga membuat biodiesel dari CPO menjadi kurang kompetitif," kata presiden Asosiasi Biodiesel Malaysia (MBA) U.R. Unnithan.


Dia mengatakan mandat biodiesel di negara-negara penghasil utama sawit yaitu Indonesia dan Malaysia sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya penumpukan stok di tengah penurunan ekspor.

Malaysia sebagai produsen terbesar kedua dunia menunda adopsi mandat B20 nasional (biodiesel dengan campuran minyak kelapa sawit 20%) bulan lalu, karena pembatasan. Sementara itu, Indonesia juga telah mengisyaratkan rencana untuk menunda mandat B40 dan melanjutkan dengan konten 30%.

Sementara itu kabar baik lain yang juga membuat harga CPO punya tenaga untuk menguat hari ini adalah ekspor Malaysia yang diperkirakan naik. Menurut survei yang dilakukan oleh Amspec Malaysia, ekspor minyak sawit Malaysia hingga pertengahan bulan ini naik 7,1% dibanding periode yang sama bulan lalu ke 471,437 ton.



TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]




(twg/twg) Next Article Produksi Naik & Ekspor Turun, Harga CPO Kok Malah Naik?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular