Semoga Corona Kelar Kuartal II! Jika Tidak, Bisa Ambyar Semua

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 May 2020 07:40
Warga Buru Masker Murah di Depok. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Warga Buru Masker Murah di Depok. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Oleh karena itu, kuartal II-2020 akan jadi penentuan apakah ekonomi Indonesia bisa pulih dengan cepat atau tidak. Pemerintah, BI, dan sejumlah institusi memperkirakan puncak pandemi virus corona di Indonesia akan mencapai puncak pada kuartal II-2020 dan kemudian melandai bahkan menurun.

BI memperkirakan dampak terberat (bottom) dari pandemi virus corona di Indonesia akan terjadi pada April, Mei, sampai pertengahan Juni. Selepas itu kondisi akan mulai membaik sehingga pertumbuhan ekonomi diperkirakan lebih tinggi. Pada kuartal III-2020, MH Thamrin memperkirakan ekonomi Indonesia bisa tumbuh 1,2% dan kuartal berikutnya tumbuh 3,1%.

Proyeksi Mirae Asset pun menunjukkan hal serupa. Pada kuartal III-2020, ekonomi Tanah Air diperkirakan tumbuh 1,5% dan kuartal berikutnya bisa mencapai 4,5%. Sedangkan Moody's Analytics memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 sebesar 3% dan 2,8% pada kuartal berikutnya.


Jika benar badai sudah berlalu pada kuartal II-2020, Morgan Stanley menilai Indonesia akan menjadi salah satu negara yang tercepat bangkit dari hantaman virus corona. Morgan Stanley membagi fase pemulihan ekonomi berbagai negara dalam empat kelompok besar.

Kelompok pertama hanya ada satu negara yaitu China. Sebagai negara yang paling awal terpukul (karena virus corona berawal dari sana), China juga menjadi negara yang paling bangkit paling duluan. Bahkan Morgan Stanley memperkirakan ekonomi China bisa kembali ke level sebelum pandemi virus corona paling cepat pada kuartal III-2020.

Kelompok kedua beranggotakan Filipina, India, dan Indonesia. Ekonomi di tiga negara ini bisa pulih dengan cepat karena minimnya eksposur terhadap rantai pasok global. Konsumsi domestik yang kuat membuat Filipina, India, dan Indonesia punya keunggulan yang tidak dimiliki negara-negara lain.


Kelompok ketiga adalah Korea Selatan dan Taiwan. Dua negara ini punya ketergantungan yang tinggi terhadap ekspor, sehingga kalau permintaan dunia belum pulih maka sulit untuk bangkit.

Kelompok terakhir adalah Thailand, Malaysia, Hong Kong, dan Singapura. Selain tergantung kepada ekspor, negara-negara ini juga menerapkan lockdown sehingga permintaan domestik juga anjlok. Pukulan ganda ini membuat ekonomi Thailand dkk butuh waktu lebih lama untuk pulih.

Indonesia memang masuk dalam kelompok kedua, bisa pulih relatif cepat. Namun ini dengan asumsi puncak penyebaran corona terjadi pada kuartal II-2020. Kalau puncaknya ternyata mundur, maka Indonesia cs bisa merosot ke kelompok ketiga.

"Sampai saat ini, penambahan jumlah kasus harian di Filipina belum turun lebih dalam sementara di India dan Indonesia belum mencapai puncak. Penerapan pembatasan sosial dalam berbagai bentuk akan berdampak terhadap permintaan domestik," sebut riset Morgan Stanley.

Oleh karena itu, mari bekerja dan berdoa agar penyebaran bisa segera tuntas. Sebab semakin lama kita bergulat dengan virus corona, maka semakin lama pula aktivitas ekonomi bisa di-restart. Ekonomi Indonesia bakal semakin ambyar. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular