Digempur Sentimen Negatif, IHSG Drop & Hampir di Bawah 4.500

Tri Putra, CNBC Indonesia
14 May 2020 15:50
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah setelah sempat sebentar mencoba naik ke zona hijau di titik tertingginya yaitu 4564,15. IHSG pada perdagangan Kamis (14/5/20) ditutup pada level 4.513,83 yang merupakan penurunan sebesar 0,89%.

Sentimen negatif datang lagi dari Negeri Paman Sam, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memberikan pernyataan yang provokatif. Menurut Trump dia kaget mendengar Anthony Fauci mengatakan bahwa AS belum mampu untuk membuka kembali ekonominya.

Menurut Trumo,  Fauci salah dan AS bahkan sudah siap untuk membuka kembali sekolah. 
"Kita sedang membuka kembali ekonomi kita, masyarakat ingin ekonomi dibuka, sekolah akan buka sebentar lagi." Ujar Trump di ruang kabinet.

Berberapa model COVID-19 yang direvisi karena pembukaan kembali ekonomi ini memprediksi bahwa akan ada total 147.000 orang yang meninggal di AS sampai awal Agustus. Model yang diterbitkan oleh Universitas Washington ini naik 2 kali lipat dari 29 April sebelum kepastian pelonggaran karantina oleh Trump.

Perlu dicatat menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) per 13 May 2020 total korban meninggal akibat nCov-19 di AS sebanyak 82.246 orang

Diketahui kemarin Direktur National Institute of Allergy and Infectious Disease, Anthony Fauci mengatakan kepada kongres AS bahwa mereka belum mampu mengatasi virus Corona dan kemungkinan besar belum akan ada pengobatan ataupun vaksin sampai dengan Agustus atau September akhir.

Sementara itu sentimen negatif lain yang menekan IHSG adalah meningkatnya kembali tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-China.

Perjanjian dagang fase I antara AS dan China sepertinya belum bisa mengindikasikan kalau perang dagang sudah berakhir. COVID-19 membuat Presiden AS Donald Trump mengeluarkan sejumlah kecaman dan ancaman ke China.

Kali ini, dalam serial Twitternya, Trump mengatakan kesepakatan perdagangan AS-China yang ia tandatangani pada Januari silam, tidak sebanding dengan kerusakan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19. Ia bahkan menyebut berurusan dengan China adalah hal yang mahal dilakukan.

"Kami baru saja membuat Kesepakatan Perdagangan yang hebat, tinta (perjanjian) hampir kering, dan dunia (kini) dilanda wabah dari Cina. 100 Penawaran Dagang tidak akan membuat perbedaan - dan semua nyawa tak berdosa hilang!," katanya dalam akun Twitter @realDonaldTrump.

Meski tidak detil apa yang dimaksud Trump, mantan pengusaha ini dan administrasinya tampaknya memang tak main-main dengan upaya "menjatuhkan" China. Mulai dari investasi, tudingan pencurian vaksin dan juga status quo perang dagang.Padahal baru pekan lalu China membebaskan tarif 79 barang AS.

Selain itu menurut Ketua The Fed, Jerome Powell ekonomi AS masih ada resiko turun yang signifikan pada periode pemulihan dari virus Corona ini.

"Walaupun respons kebijakan ekonomi sudah tepat waktu dan besar, ini bukan fase akhir, mengingat jalan ke depan sangat tidak pasti dan kemungkinan masih ada resiko turun yang sangat signifikan" Ujar Powell Rabu kemarin.

"Kita melihat aktivitas ekonomi mengalami penurunan dan kenaikan lapangan kerja pada satu dekade terakhir sudah hilang semua" Sebut pria yang biasa dipanggil Jay itu, "Perubahan ekonomi ini akan menyebabkan rasa sakit yang sangat sulit untuk di ungkapkan dengan kata-kata, karena hidup orang akan terputar balik di tengah ketidakpastian akan masa depan ini." Tambahnya.

Sementara itu menurut Powell, The Fed tidak tertarik menurunkan suku bunganya menjadi negatif karena kebijakan ini tidak terbukti efektif menanggulangi masalah.

"Kami akan menggunakan instrumen yang kami miliki secara penuh sampai krisis ini terlalui dan pemulihan ekonomi mulai terjadi. Namun suku bunga negatif bukan sesuatu yang kami pertimbangkan," tegasnya. Menurut analis, pernyataan ini membuat pasar yang sebelumnya percaya diri ekonomi bisa cepat kembali ke jalurnya menjadi pesimis.

Kompak ketiga indeks besar di AS semuanya turun setelah merespons pernyataan The Fed. S&P 500 koreksi sebesar 1,75%, Nasdaq terdepresiasi sebesar 1,55%, sedangkan Indeks Dow Jones turun sebesar 2,17%. Kamis (14/5/2020) Indeks kontrak berjangka Dow Jones, Dow Futures pun masih terus turun 0,26% pada siang hari ini.

Banyaknya sentimen negatif ini menyebabkan Investor asing kembali menarik dana mereka keluar dari IHSG.Hal ini ditunjukan dengan aksi jual bersih investor asing hari ini sebanyak Rp 956 miliarSaham yang paling banyak dijual asing hari ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang sahamnya dijual bersih asing sebanyak Rp 401 miliar yang menyebabkan saham ini terkoreksi sebesar 4,86% ke level harga 2350.

Sedangkan penurunan serupa terjadi di mayoritas bursa Asia lain seperti, Hang Seng Index Hong Kong turun sebesar 1,44%, STI Singapore koreksi sebesar 1,85%, sedangkan Nikkei Jepang turun sebesar 1,74%.


[Gambas:Video CNBC]




TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp) Next Article 4 Hari Menghijau, IHSG Tergelincir ke Zona Merah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular