
Trump Dimakzulkan, IHSG Jadi "Malu-Malu" Menuju 6.500

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,62% kemarin ke 6.435,205 pada perdagangan Selasa. Indonesia yang resmi memulai vaksinasi massal memberikan sentimen positif ke pasar saham.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih nyaris Rp 1 triliun di pasar reguler, dengan nilai transaksi mencapai Rp 23,57 triliun.
Dengan penguatan tersebut, dalam delapan hari perdagangan sepanjang 2021, IHSG hanya sekali saja melemah. Total penguatan tercatat sebesar 7,63%, dan berada di level tertinggi sejak Juli 2019.
Vaksinasi massal di Indonesia sudah resmi dimulai Rabu kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Warga Negara Indonesia pertama yang mendapat suntikan vaksin CoronaVac buatan perusahaan farmasi asal China, Sinovac. Setelah Jokowi, ada beberapa pejabat yang ikut divaksinasi.
Meski prosesnya akan memakan waktu yang cukup panjang untuk agar vaksinasi di seluruh Indonesia selesai, tetapi harapan akan hidup berangsur-angsur normal kembali, dan perekonomian bisa bangkit kembali.
"Distribusi vaksin adalah kunci pemulihan ekonomi. Tanpa vaksin, masyarakat masih akan defensif sehingga pertumbuhan penawaran tidak seimbang dengan permintaan. Tanpa distribusi vaksin yang cepat, pemulihan ekonomi akan lebih mengarah ke U-shaped ketimbang V-shaped," sebut Anthony Kevin, Ekonom Mirae Asset, dalam risetnya.
Sementara itu dari eksternal, Presiden AS, Donald Trump, dimakzulkan oleh House of Representative (DPR) AS Rabu kemarin, seminggu sebelum lengser dari jabatannya.
Trump disebut telah melakukan penghasutan ke massa pendukungnya yang berbuntut pada penyerangan gedung parlemen Capitol Hill. Hal tersebut terjadi 6 Januari lalu, setelah demo besar simpatisan Trump di Washington AS.
Ini merupakan kali kedua Trump coba dimakzulkan oleh DPR setelah tahun 2019 lalu, dan menjadi presiden AS pertama yang mengalami hal tersebut.
Meski demikian pemakzulan tersebut tidak akan terjadi sebab, Senat AS yang dikuasai Partai Republik kemungkinan tidak akan menyetujui hal tersebut. AS menganut sistem dua kamar, sehingga sidang pemakzulan tak hanya mendapat persetujuan DPR tapi juga Senat dan sebaliknya.
Namun tetap saja dinamika politik yang terjadi di AS membuat Wall Street bervariasi pada perdagangan Rabu. Sebagai kiblat bursa saham dunia, Wall Street yang tidak kompak menguat semua tentunya mengirim sentimen negatif ke pasar Asia, termasuk IHSG.
Secara teknikal, target penguatan IHSG ke 6.450 berhasil dicapai pada Rabu kemarin, meski sayangnya harus berakhir di bawah level tersebut.
Pergerakan IHSG kemarin sekali lagi membentuk pola Doji. Suatu harga dikatakan membentuk pola Doji ketika level pembukaan dan penutupan perdagangan sama atau nyaris sama persis.
Secara psikologis, pola Doji menunjukkan pelaku pasar masih ragu-ragu menentukan arah pasar apakah akan menguat atau melemah.
![]() Foto: Refinitiv |
IHSG masih bergerak di atas rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA 50), 100 hari (MA 100), dan 200 hari (MA 200), yang menjadi modal untuk kembali menguat dalam jangka panjang.
Indikator stochastic pada grafik harian kini sudah memasuki wilayah jenuh jenuh beli (overbought).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
![]() Foto: Refinitiv |
Sementara itu pada grafik 1 jam, stochastic mulai keluar dari wilayah overbought, sehingga risiko koreksi IHSG cukup besar.
Resisten terdekat di kisaran 6.450, jika ditembus IHSG berpeluang menuju 6.500, bahkan tidak menutup kemungkinan lebih tinggi lagi.
Sementara jika tertahan di bawah resisten 6.450, IHSG berisiko.
Support terdekat berada di kisaran 6.400 hingga 6.390, jika ditembus IHSG berisiko turun menuju 6.365. Support selanjutnya di kisaran 6.330.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Pamer Kinerja IHSG, Lebih Cuan dari Negara Tetangga