
Asing Bawa Kabur Setengah Triliun, Sesi I IHSG Turun 1%

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk sementara berada di zona merah pada penutupan perdagangan sesi 1 Rabu (13/5/2020). IHSG turun 1,12% ke level 4.537,39.
Penurunan ini ditengarai oleh banyaknya sentimen negatif dari pasar global yang menyebabkan investor asing menarik dana mereka dari Indonesia dan lebih memilih aset-aset yang tergolong lebih aman (safe haven) di kala ketidakpastian ekonomi seperti ini.
Tercatat Investor asing pada sesi I ini melarikan dana mereka dari bursa saham RI sebanyak Rp 481 miliar atau hampir setengah triliun di pasar reguler, angka yang sangat fantastis mengingat angka ini hanya penjualan pada sesi 1. Apabila hal ini berlanjut hingga sesi 2 bukan tidak mungkin dana yang keluar dari IHSG mencapai Rp 1 triliun seperti kemarin.
Saham yang paling banyak dijual asing pagi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang sahamnya dijual bersih asing sebanyak Rp 209 miliar yang menyebabkan saham ini terkoreksi sebesar 1,61% ke level harga 2450.
Isu gelombang kedua virus corona masih menjadi alasan utama penurunan ini. Jumlah pasien yang positif terkena virus yang suka akan kerumunan di AS sendiri sudah tembus 1,4 juta orang. Jumlah kasus corona di Negeri Paman Sam per 13 Mei adalah 1.408.636.
National Institute of Allergy and Infectious Disease, Anthony Fauci mengatakan kepada kongres AS bahwa mereka belum mampu mengatasi virus Corona dan kemungkinan besar belum akan ada pengobatan ataupun vaksin sampai dengan Agustus atau September akhir.
Diketahui sebagian besar negara-negara bagian yang sudah membuka kembali ekonomi mereka ternyata belum mematuhi panduan pembukaan kembali yang dikeluarkan oleh Gedung Putih.
Selain di AS, di Jerman, China, dan Korea Selatan juga menunjukkan prematurnya pembukaan kembali ekonomi mereka, walaupun warganya sudah diwanti-wanti untuk tetap menjalankan pembatasan sosial seiring dengan pembukaan kembali ekonomi.
Seperti diketahui klab malam di Itaewon menjadi klaster baru penyebaran nCov-19 di Korea Selatan. Jumlah konfirmasi positif virus Corona yang terkait dengan klab malam ini hari ini naik lagi menjadi 102 orang.
Di Indonesia, jumlah orang yang meninggal karena Corona ini sudah tembus angka 1000, rincianya adalah jumlah pasien positif 14.749 orang, sembuh 3.063 orang, meninggal 1.007 orang. Jumlah pasien positif ini naik 3.39% yang merupakan kenaikan tertinggi sejak 9 May 2020.
Bursa Wall Street yang ditunjukkan dengan salah satu indeks utamanya, Indeks Dow Jones turun dalam sebanyak 1,89 % pada penutupan Selasa (12/5/2020) atau Rabu tadi pagi. Indeks kontrak berjangkanya, Dow Futures sudah tercatat membaik ke zona hijau sebesar 0,21% pada hari ini.
Pelaku Pasar juga menanti pidato Ketua Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) Jerome 'Jay' Powell di hadapan Kongres pada malam ini waktu Indonesia. dalam pidato tersebut, investor berharap ada petunjuk baru dari The Fed terkait arah kebijakan ke depan.
Sejumlah pelaku pasar kini berani bertaruh bahwa suku bunga acuan di Negeri Adidaya bisa memasuki teritori negatif. Sekarang suku bunga memang sudah mendekati nol, yaitu 0-0,25%.
Wacana suku bunga negatif lebih kencang berembus setelah datang data ekonomi terbaru. Pada April, AS mencatat deflasi -0,8% secara bulanan (month-on-month/MoM). Ini adalah catatan terendah sejak Desember 2008.
Sedangkan penurunan serupa terjadi di mayoritas bursa Asia lainya seperti, STI Singapore koreksi sebesar 0,40%, sedangkan Nikkei Jepang turun sebesar 0,41%, sementara di indeks Hang Seng Hong Kong hampir tidak terjadi perubahan dengan penutupan kemarin dengan kenaikan 0,01%
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp) Next Article Jadi 'Korban' Corona, IHSG Ambles 6,9%, Asing Masih Kabur!