BUMN Bakal Disuntik Rp 152 T, hingga IKEA Tutup Selama PSBB

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
13 May 2020 08:43
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Tekanan jual di pasar saham masih cukup besar seiring dengan sejumlah katalis negatif yang muncul dari dalam negeri. Bank Indonesia merilis data mengenai penjualan ritel pada Maret 2020 yang turun 4,5% year-on-year (yoy). Pada April, penjualan ritel diperkirakan turun lebih dalam.

Akan tetapi, pada saat yang bersamaan, optimisme pasar akan kembali pulihnya pasar seiring mulai dilonggarkan kebijakan karantina wilayah menjadi sentimen positif yang direspons pasar.

Selasa kemarin (12/5/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,09% ke level 4.588,73. Transaksi harian bursa mencapai Rp 6,85 triliun dan investor asing mencatatkan jual bersih Rp 1,04 triliun di seluruh pasar.

Sebelum memulai perdagangan Rabu (13/5/2020), cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia:

1. Penyelamatan Ekonomi Jokowi, BUMN Ini Bakal Disuntik Rp 152 T
Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) soal pemulihan ekonomi nasional (PEN) pascapandemi Covid-19. Dalam program penyelamatan ekonomi ini, berbagai dunia usaha akan mendapatkan dukungan dari pemerintah, tak terkecuali Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan mendapatkan suntikan Rp 152,15 triliun.

Berdasarkan dokumen paparan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dengan Komisi XI yang diperoleh CNBC Indonesia, dana suntikan tersebut akan diberikan dalam tiga skenario, yakni penyertaan modal negara (PMN), pembayaran kompensasi, dan dana talangan (investasi).

Secara detail, PMN akan diberikan kepada lima BUMN yang ditunjuk oleh pemerintah. Dana PMN yang dianggarkan mencapai Rp 25,27 triliun.

BUMN yang akan menerima PMN ini antara lain PT PLN (Persero) senilai Rp 5 triliun, PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp 11 triliun dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) yang merupakan holding asuransi BUMN akan mendapatkan PMN senilai Rp 6,27 triliun.

Selanjutnya, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) juga akan menerima dana PMN senilai Rp 2,5 triliun dan terakhir PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation juga akan menerima dari pemerintah sebesar Rp 500 miliar.

2. Jadi Andalan HERO, IKEA Resmi Tutup Selama PSBB
PT Hero Supermarket Tbk (HERO), pemilik gerai IKEA Indonesia, memastikan gerainya akan tutup beroperasi sementara selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Implementasi PSBB di Tangerang sudah dimulai sejak 18 April hingga 1 Mei lalu diperpanjang hingga 15 Mei.

Public Relations IKEA Indonesia, Ririn Basuki mengatakan, manajemen IKEA Alam Sutera, Tangerang telah menutup gerai mulai Senin, 11 Mei kemarin setelah merespons adanya inspeksi mendadak dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dan Satuan Polisi Pamongpraja (Satpol PP) terkait penerapan PSBB di IKEA Alam Sutera pada Minggu, 10 Mei 2020.

Ririn menuturkan, keputusan untuk menutup IKEA Alam Sutera sementara juga dilakukan secara sukarela dan memastikan telah memenuhi protokol kesehatan pandemi Covid-19 kendati sebagai hypermarket di industri ritel, seharusnya dikecualikan dari PSBB karena tetap menyediakan kebutuhan rumah tangga selain kebutuhan sembako.

"Kami ingin menekankan bahwa tidak ada pelanggaran terhadap ketentuan PSBB yang dilakukan oleh IKEA, dan kami telah mengikuti seluruh kriteria protokol yang diatur dalam ketentuan PSBB, sebagaimana dikonfirmasi oleh Pemkot Tangerang melalui Kepala Satpol PP," kata Ririn, dalam keterangan pers, Selasa (12/5/2020).

3. Bio Farma Produksi Alat Test Covid Karya Anak Bangsa
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengatakan PT Bio Farma (Persero) mulai memproduksi alat tes polymerase chain reaction (PCR) untuk covid-19. Ini akan menurunkan ketergantungan impor alat rapid test untuk menanggulangi wabah virus corona.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan kementerian terus mendorong agar industri farmasi dalam negeri terus berkembang dengan penambahan produk-produk lokal di pasar.

"Jadi Kementerian BUMN terus mendorong supaya industri farmasi lokal itu berkembang dan mulai produk-produk lokalnya terus ditambahkan. Sehingga dengan adanya reagent PCR-nya dari Bio Farma ini bisa memenuhi kebutuhan lab-lab tes corona di Indonesia," kata Arya, Selasa (12/5/2020).


4. Usai HK & Mandiri, Giliran Inalum Rilis Global Bond Rp 37,5 T
Holding BUMN pertambangan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) atau MIND ID menerbitkan obligasi global (global bond) senilai Rp 2,5 miliar atau setara dengan Rp 37,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.000/US$).

Dana hasil penerbitan ini akan digunakan perusahaan untuk melakukan pembiayaan kembali (refinancing) utang jatuh tempo dan modal kerja perusahaan.

Global bond tersebut diterbitkan dalam tiga tenor, yakni 3 tahun dengan kupon sebesar 4,95%, 10 tahun berkupon 5,45% dan 30 tahun dengan kupon 5,8%. Surat utang ini mendapatkan rating Baa2 dari Moody's dan BBB- dari Fitch Ratings.

Induk usaha PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Timah Tbk (TINS), PT Antam Tbk (ANTM), dan PT Freeport Indonesia ini memiliki utang jatuh tempo senilai US$ 1 miliar yang rencananya akan dibiayai kembali dengan hasil obligasi ini.

5. BNI Terbitkan EMTN Rp 30 T, Citigroup & HSBC Jadi Arranger
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) berencana menghimpun pendanaan dari surat utang jangka menengah sebanyak-banyaknya US$ 2 miliar atau setara Rp 30 triliun (asumsi kurs Rp 15.000/US$) melalui pembentukan program Euro Medium Term Notes (EMTN) di Bursa Singapura (SGX).

Dana hasil penerbitan EMTN ini akan dipakai untuk ekspansi bisnis dan pembiayaan kembali utang perseroan.

Sekretaris Perusahaan BNI, Meiliana mengatakan pembentukkan Program Euro Medium Term Notes dan pendaftaran pada Singapore Stock Exchange tersebut dilakukan pada 6 Mei 2020.

"Kami telah membentuk program EMTN dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya US$ 2 miliar dan mendaftarkan Program EMTN tersebut pada SGX-ST," katanya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (11/5/2020).

6. Sah! PP Subsidi Bunga Kredit Terbit, Ini Kriteria Penerimanya
Pemerintah akhirnya mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23/2020 tentang Pelaksanaan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dalam PP Program PEN ini diatur tentang subsidi bunga bagi debitur perbankan, perusahaan pembiayaan dan penyalur program kredit pemerintah.

PP ini ditandatangani Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 9 Mei 2020 dan diundangkan pada 11 Mei 2020.

Pada Pasal 20 dalam PP ini disebutkan beberapa syarat yang bisa menerima subsidi kredit tersebut. Syarat-syarat tersebut yaitu: merupakan Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan/atau Koperasi dengan plafon kredit paling tinggi Rp 10 miliar; tidak termasuk Daftar Hitam Nasional; memiliki kategori performing loan lancar (kolektibilitas 1 atau 2); dan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak atau mendaftar untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak.


7.Boy Thohir: Tahun Depan, Adaro Ajukan Perpanjangan 20 Tahun!
CEO PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Garibaldi Thohir atau Boy Thohir bersiap ajukan perpanjangan kontrak tambang batu baranya pada tahun depan.

Boy menjelaskan perpanjangan ini bukan semata karena Revisi Undang-Undang Mineral dan Batu Bara (RUU Minerba) sudah disepakati di DPR dan tinggal memantapkan langkah di sidang paripurna sebelum diundangkan, tapi juga karena perpanjangan ini sudah tercantum di kontrak.

"Perpanjangan itu ada di PKP2B (Perjanjian Karya Pertambangan Batu Bara), di situ kan ditulis perpanjangan 10 tambah 10 tahun. Memang kami punya hak," ujar Boy dalam jumpa pers virtual perusahaan, Selasa (12/5/2020).

8. Emiten Ponsel & Elektronik Mulai Terseok-seok Gegara Corona
Emiten peritel gadget dan elektronik PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mencatat adanya penurunan signifikan dalam hal permintaan konsumen di saat pandemi Covid-19 dan berlangsungnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Direktur Marketing & Communication ERAA, Djatmiko Wardoyo mengatakan penurunan ini sejalan dengan ditutupnya ribuan gerai milik perseroan mengikuti arahan pemerintah terkait dengan aturan PSBB.

"ERAA memiliki ribuan toko mulai dari multi brand hingga kerja sama dengan gerai. Namun masih ada hal yang bagus, selain kami punya open store, kami juga memiliki online store," sebut Djatmiko dalam virtual video interview dengan CNBC Indonesia, Selasa (12/05/20).
(hps/hps) Next Article Ini 9 Kabar Korporasi yang Patut Anda Ketahui dari Pekan Lalu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular