
Ini 4 Sektor yang Bikin Kredit Macet Bank RI Naik
Monica Wareza, CNBC Indonesia
11 May 2020 11:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyebutkan kendati penyaluran kredit perbankan hingga kuartal I-2020 masih tumbuh, beberapa sektor justru mengalami penurunan permintaan kredit dan mulai macet. Hal ini disebabkan karena sektor tersebut secara ekonomi paling terdampak pandemi Covid-19.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang merupakan bagian dari KSSK, mencatat tiga sektor yang muali macet dan penyaluran mengalami penurunan kredit, yakni perhotelan, transportasi dan restoran. Ketiganya terdampak karena tak ada lagi hunian atau kunjungan ke gerai akibat Covid-19.
"... Kita lihat hotel penghuni kurang banyak, transportasi berhenti, restoran tidak ada pengunjungnya. Ini akan bersifat sementara dan kita lihat kalau ada tanda perbaikan dan otomatis kembali seperti semula ...," kata Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK dalam konferensi pers KSSK, Senin (11/5/2020).
Wimboh menyebutkan, pada periode tiga bulan tersebut terjadi kenaikan pertumbuhan kredit sebesar 7,95% year on year (YoY). Naik dari penyaluran kredit di akhir Desember 2019 yang sebesar 6,08%.
Kendati terjadi kenaikan, Wimboh menyebut tak ada permintaan kredit baru dari debitur. Kenaikan penyaluran kredit ini terjadi karena adanya penarikan fasilitas kredit yang sudah ada.
"Kredit masih tumbuh karena perusahaan yang punya fasilitas masih menarik, karena mereka butuhkan tambahan kredit dimana fasilitas sudah ada dan sebenarnya sudah direncanakan sebelumnya dan proyek tetap dieksekusi," terangnya.
Sementara itu, dari sisi kredit bermasalah (non-performing loan/NPL), OJK mencatat. terjadi kenaikan menjadi 2,77%, dari posisi di akhir tahun lalu sebesar 2,53%. Hal ini disebabkan karena risiko NPL ini meningkat, meski saat ini dinilai masih dalam posisi terjaga.
Kenaikan kredit bermasalah ini dikontribusikan dari sektor transportasi, pengolahan, perdagangan dan rumah tangga.
(hps/hps) Next Article Antisipasi 'Ledakan' Kredit Macet, OJK Minta Bank Lakukan Ini
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang merupakan bagian dari KSSK, mencatat tiga sektor yang muali macet dan penyaluran mengalami penurunan kredit, yakni perhotelan, transportasi dan restoran. Ketiganya terdampak karena tak ada lagi hunian atau kunjungan ke gerai akibat Covid-19.
"... Kita lihat hotel penghuni kurang banyak, transportasi berhenti, restoran tidak ada pengunjungnya. Ini akan bersifat sementara dan kita lihat kalau ada tanda perbaikan dan otomatis kembali seperti semula ...," kata Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK dalam konferensi pers KSSK, Senin (11/5/2020).
Wimboh menyebutkan, pada periode tiga bulan tersebut terjadi kenaikan pertumbuhan kredit sebesar 7,95% year on year (YoY). Naik dari penyaluran kredit di akhir Desember 2019 yang sebesar 6,08%.
"Kredit masih tumbuh karena perusahaan yang punya fasilitas masih menarik, karena mereka butuhkan tambahan kredit dimana fasilitas sudah ada dan sebenarnya sudah direncanakan sebelumnya dan proyek tetap dieksekusi," terangnya.
Sementara itu, dari sisi kredit bermasalah (non-performing loan/NPL), OJK mencatat. terjadi kenaikan menjadi 2,77%, dari posisi di akhir tahun lalu sebesar 2,53%. Hal ini disebabkan karena risiko NPL ini meningkat, meski saat ini dinilai masih dalam posisi terjaga.
Kenaikan kredit bermasalah ini dikontribusikan dari sektor transportasi, pengolahan, perdagangan dan rumah tangga.
(hps/hps) Next Article Antisipasi 'Ledakan' Kredit Macet, OJK Minta Bank Lakukan Ini
Most Popular