
Klaim Pengangguran AS Turun, Bisa Jadi Kabar Baik Bagi IHSG

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Jumat ini (8/5/2020) berpotensi menguat merespon kenaikan bursa saham Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya, pada perdagangan hari Rabu (6/5/2020) IHSG ditutup di zona merah yang turun 21,34 poin atau 0,46% ke level 4.608,79 dengan rentang harga tertinggi harian di angka 4.647,52 dan terendah di 4.597,75, karena investor asing masih ogah memburu saham di PT Bursa Efek Indonesia. Pada Kamis kemarin pasar dalam negeri ditutup untuk libur Hari Waisak.
Berdasarkan catatan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi pada perdagangan Rabu kemarin sebesar Rp 5,37 triliun, dengan investor asing masih melakukan aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp 347,74 miliar di pasar reguler. Ada 244 saham yang mengalami penurunan, sementara stagnan sebanyak 145 dan naik 150 saham.
Saham-saham yang turun di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) dan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) masing-masing turun -6,9%, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) ambles 6,8%, Sedangkan PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) anjlok 6,6% dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) merosot 5,4%.
Sementara dari bursa saham Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Kamis kemarin berada masuk zona hijau ditopang ekspektasi pelonggaran karantina wilayah (lockdown) di Negara Adidaya tersebut bakal membantu menggulirkan kembali perekonomian.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 211,25 poin ( 0,9%) menjadi 23.875,89 dan S&P 500 menguat 1,2% ke 2.881,19. Sementara itu, indeks Nasdaq mencetak kenaikan hari keempatnya dengan melesat 1,4% ke 8.979,66 menyusul reli saham-saham teknologi.
Indeks saham sektor teknologi menguat 1,4% menjadi 8.979,66 dengan kenaikan saham Apple sebesar 1%. Saham Facebook dan Amazon, serta Alphabet sama-sama menguat sebesar 0,1%.
Pelaku pasar juga mencerna data dari Departemen Tenaga Kerja AS yang menunjukkan penurunan berkelanjutan dalam jumlah klaim baru untuk tunjangan pengangguran. Laporan itu mengatakan klaim pengangguran awal turun menjadi 3,169 juta, penurunan 677.000 dari 3,846 juta periode sebelumnya.
Klaim pengangguran terus menurun sejak mencapai rekor tertinggi 6,867 juta dalam pekan yang berakhir 28 Maret, meskipun jumlah total klaim baru sejak penutupan yang disebabkan oleh virus corona kini telah mencapai 33,5 juta.
"Karena lebih banyak negara memulai proses pembukaan kembali selama beberapa minggu mendatang, kita cenderung melihat penurunan tajam dalam klaim awal, tetapi jumlahnya cenderung tetap mengerikan dan jauh melebihi apa pun yang terlihat selama Krisis Keuangan Global," kata Kepala ING Ekonom Internasional James Knightley, melansir dari RTTNews.
Pada catatan pukul 07:40 WIB Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) kontrak berjangka (futures) dan S&P 50 menguat 0,7% masing-masing menjadi 24.025 dan 2.901, sedangkan Nasdaq Composite 100 juga naik 0,7% pada 9.177.
Pada perdagangan pagi ini Jumat (8/5/2020) rebound atau penguatan di bursa saham Wall Street kemungkinan menjadi daya dorong IHSG untuk masuk zona hijau.
![]() Analisis Teknikal |
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode harian (Daily) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support), berada di area pivot, cenderung untuk menyentuh area resistance.
Level resistance berada di 4.640 dan berlanjut ke area 4.690. Sementara untuk melanjutkan tren bearish perlu melewati support yang berada di area 4.590 hingga area 4.540.
Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) dengan garis MA yang sudah berpotongan di bawah area jenuh jual (oversold) cenderung bergerak naik.
Indikator Stochastic yang merupakan gambaran mengenai tren pergerakan dengan menggunakan area titik jenuh jual (oversold) di bawah area 20 dan jenuh beli (overbought) di atas area 80, menunjukkan oversold, artinya pergerakan kemungkinan untuk menguat atau rebound kendati terbatas karena sudah mendekati level 80.
Secara keseluruhan, dari fundamental dengan naiknya bursa saham Wall Street dikombinasikan teknikal dengan Stochastic yang sudah oversold, maka pergerakan IHSG selanjutnya diprediksi untuk naik terbatas.
Perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500