
Pertumbuhan Kredit Bank Mega 3 Kali Lipat dari Industri Bank
dob, CNBC Indonesia
06 May 2020 21:35

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Mega Tbk (MEGA) berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit hampir 3 kali lipat lebih kencang dibandingkan dengan industri perbankan nasional.
Berdasarkan data laporan keuangan, Bank Mega yang dikendalikan pengusaha Chairul Tanjung lewat CT Corp mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 23,15% menjadi Rp 53,67 triliun pada Maret 2020, dibandingkan Maret 2019 senilai Rp 43,57 triliun.
Sementara itu, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan pertumbuhan kredit industri perbankan pada periode yang sama hanya 7,95% secara year on year. Bahkan sebulan sebelumnya, pertumbuhan kredit industri perbankan hanya 5,93%.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib kepada CNBC Indonesia mengatakan dalam pertumbuhan kredit ada 2 faktor yang penting, yakni volume dan kualitas kredit.
"Kalau cuma satu faktor yang dilakukan mungkin mudah, tapi strategi Bank Mega adalah bagaimana mengelola 2 hal ini. Bagaimana secara volume kredit naik, tapi juga menjaga kualitasnya. Ini yang menjadi dan ini yang menjadi staretgi kami," ujar Kostaman
Dia mengatakan tahun ini pihaknya masih fokus pada kredit korporasi dan kredit joint finance. Selain itu Bank Mega juga menyalurkan kredit infrastruktur jalan tol yang mendapatkan jaminan dari pemerintah.
Kredit jenis ini biasanya volumenya besar, namun risikonya tetap terjaga karena ada jaminan dari pemerintah. Bank Mega menyasar kredit untuk perusahaan swasta yang memiliki rekam jejak yang baik sehingga bisa mengembalikan pinjaman yang diambil.
"Kebijakan ini yang kami terapkan, karena dalam pandemi COVID-19 ini pertumbuhan kredit di beberapa sektor akan terganggu, kaya pariwisata, perhotelan, ataupun retail," kata Kostaman.
Meski kredit tumbuh tinggi, Bank Mega konsisten menjaga loan to deposit ratio (LDR) di kisaran 67,48%, lebih rendah dibandingkan Maret 2019 di level 71,31%. Angka LDR Bank Mega menunjukan masih memiliki ruang yang longgar dalam penyaluran kredit ke depannya.
Pasalnya, semakin tinggi angka LDR ini menjadi tanda bahwa bank kurang leluasa untuk menyalurkan kredit, karena ketatnya likuiditas, lain halnya dengan Bank Mega.
(dob/dob) Next Article Banyak Tantangan, Bank Mega Tetap Genjot Kredit di 2020
Berdasarkan data laporan keuangan, Bank Mega yang dikendalikan pengusaha Chairul Tanjung lewat CT Corp mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 23,15% menjadi Rp 53,67 triliun pada Maret 2020, dibandingkan Maret 2019 senilai Rp 43,57 triliun.
Sementara itu, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan pertumbuhan kredit industri perbankan pada periode yang sama hanya 7,95% secara year on year. Bahkan sebulan sebelumnya, pertumbuhan kredit industri perbankan hanya 5,93%.
"Kalau cuma satu faktor yang dilakukan mungkin mudah, tapi strategi Bank Mega adalah bagaimana mengelola 2 hal ini. Bagaimana secara volume kredit naik, tapi juga menjaga kualitasnya. Ini yang menjadi dan ini yang menjadi staretgi kami," ujar Kostaman
Dia mengatakan tahun ini pihaknya masih fokus pada kredit korporasi dan kredit joint finance. Selain itu Bank Mega juga menyalurkan kredit infrastruktur jalan tol yang mendapatkan jaminan dari pemerintah.
Kredit jenis ini biasanya volumenya besar, namun risikonya tetap terjaga karena ada jaminan dari pemerintah. Bank Mega menyasar kredit untuk perusahaan swasta yang memiliki rekam jejak yang baik sehingga bisa mengembalikan pinjaman yang diambil.
"Kebijakan ini yang kami terapkan, karena dalam pandemi COVID-19 ini pertumbuhan kredit di beberapa sektor akan terganggu, kaya pariwisata, perhotelan, ataupun retail," kata Kostaman.
Meski kredit tumbuh tinggi, Bank Mega konsisten menjaga loan to deposit ratio (LDR) di kisaran 67,48%, lebih rendah dibandingkan Maret 2019 di level 71,31%. Angka LDR Bank Mega menunjukan masih memiliki ruang yang longgar dalam penyaluran kredit ke depannya.
Pasalnya, semakin tinggi angka LDR ini menjadi tanda bahwa bank kurang leluasa untuk menyalurkan kredit, karena ketatnya likuiditas, lain halnya dengan Bank Mega.
(dob/dob) Next Article Banyak Tantangan, Bank Mega Tetap Genjot Kredit di 2020
Most Popular