Banyak Tantangan, Bank Mega Tetap Genjot Kredit di 2020

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
05 March 2020 15:53
Bank Mega memproyeksikan penyaluran kredit sepanjang tahun 2020 bisa mencapai Rp 61 triliun, naik 15% dibanding dengan sebelumnya yang mencapai Rp 53 triliun.
Foto: Public Expose Bank Mega 2020. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mega Tbk (MEGA) memproyeksikan penyaluran kredit sepanjang tahun 2020 bisa mencapai Rp 61 triliun, naik 15% dibanding dengan sebelumnya yang mencapai Rp 53 triliun.

Direktur Kredit Bank Mega, Madi Lazuardi mengatakanĀ perseroan harus ekstra hati-hati di tengah kondisi ekonomi yang terjadi saat ini agar penyaluran kredit tetap terjaga.

"Awal tahun kita dihantam corona dan pertumbuhan ekonomi global turun, ini membuat kita hati-hati," ujarnya saat Public Expose di Menara Bank Mega, Jakarta, Kamis (5/3/2020).

"Kami akan fokus ke nasabah besar, dalam kondisi saat ini kita butuh nasabah yang tahan banting, yang tahan dihantam kiri kanan," tambahnya.


Salah satu yang akan dijajaki adalah melalui program pemerintah yaitu proyek infrastruktur yaitu jalan tol. Bank Mega akan mencoba berpartisipasi dalam proyek yang nilainya ratusan triliun tersebut. Dimana sebelumnya, Bank Mega pernah bersinergi dengan proyek infrastruktur serupa.

"Kami coba tahun lalu penyaluran kredit ke Tol Pekanbaru-Dumai, masih ada ruas lain Bank Mega akan berpartisipasi," tegasnya.

Di tengah kondisi yang serba tidak pasti tahun ini, penyaluran kredit untuk proyek infrastruktur menurutnya masih menjanjikan. Selain bisa membantu pemerintah, hal ini menurutnya tetap bisa menjaga kualitas kredit Bank Mega.

"Infrastruktur yang bisa kita biayai, sehingga kita bisa mencapai lebih baik," tambahnya.

Sebagai informasi, dalam Paparan Publik yang diadakan Kamis (5/3/2020) Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib memaparkan bahwa Bank Mega mencatatkan pertumbuhan laba sebelum pajak sebesar 25% pada 2019 menjadi Rp 2,5 triliun, dibandingkan 2018.

Bila dibandingkan dengan laba bersih rata-rata perbankan nasional Indonesia yang hanya tumbuh 4%, maka pertumbuhan Bank Mega tersebut 6 kali lebih tinggi.

Sementara itu, laba bersih Bank Mega pada 2019 mencapai Rp 2 triliun, naik 25,2% dibandingkan dengan 2018 Rp 1,59 triliun.


Selanjutnya untuk DPK, Bank Mega mencatatkan pertumbuhan 19,85% menjadi Rp 72,79 triliun pada 2019. Sementara industri perbankan hanya mencatatkan pertumbuhan DPK 6%

Terakhir, pertumbuhan total aset Bank Mega pada 2019 mencapai 20,35% menjadi Rp100,8 triliun. Adapun industri perbankan hanya mencatatkan pertumbuhan 6%.

[Gambas:Video CNBC]




(dob/dob) Next Article Aset Capai Rp101 T, Intip Perayaan Digital 51 Tahun Bank Mega

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular