
Transformasi Digital Bank Mega Bikin Makin Cuan

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Bank Mega Tbk (MEGA) Kostaman Thayib mengungkapkan transformasi digital yang kini mengambil posisi terbesar dalam transaksi yang tercatat. Seperti diketahui Bank Mega telah menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk meningkatkan layanan.
"Pertama M-Smile atau Mega Smart Mobile App yang bisa digunakan nasabah untuk transaksi finansial nasbaah melalui handphone. Beberapa fitur transaksi seperti transfer antar bank tanpa biaya dan lebih dari 80 fitur lainnya seperti QRIS, tarik tunai tanpa kartu, fitur beli dan bayar, digital on boarding, kirim uang,," kata Kostaman dalam Public Expose Bank Mega, Jumat (25/2/2022).
Bank mencatat kini 48% nasabah sudah menggunakan M-Smile untuk bertransaksi, sebanyak 43% masih menggunakan mesin anjungan tunai mandiri (ATM), 5% di cabang, dan 4% di mesin EDC.
"Ada juga chat bot namanya Mila jadi layanan ini adalah layanan digital bank mega dengan memanfaatkan AI dan menggunakan teknologi robotic dan aplikasi chatting. Dengan Mila nasabah bisa memperoleh informasi melalui chat platform WA untuk dapat informasi," jelas Kostaman.
Kostaman mengatakan krisis akibat pandemi Covid-19 dimanfaatkan Bank Mega untuk menangkap peluang. Pasalnya, jika tidak diantisipasi dan berinovasi maka bisa menimbulkan kerugian bagi perbankan. Dari sisi pendapatan menurutnya bisa dihasilkan biaya operasional yang menurun, tercermin dari BOPO Bank Mega berhasil turun menjadi 56% di 2021.
"Bank Mega bisa mengantisipasi yg terjadi saat krisis dan memanfaatkan peluang yg ada. Sehingga mendapatkan peluang dan keuntungan yang sangat besar. Bisa dilihat dari kinerja di 2 tahun terakhir, pertumbuhan profit ini, kiat-kiatnya sederhana, untuk meningkatkan profit, harus meningkat dua sumber pendapatan, net interest income dan fee based income," kata dia.
Laba bersih Bank Mega tercatat tumbuh 33% YoY menjadi Rp 4,01 triliun. Berdasarkan data laporan kinerja Bank Mega 2021, nilai aset perusahaan sepanjang tahun lalu tumbuh 18% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 133 triliun.
Pertumbuhan ini di atas kenaikan aset industri perbankan nasional yaitu 10% YoY. Dan mendudukkan raihan laba Bank Mega di 5 besar perbankan, kendati secara aset bukan termasuk yang terbesar.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Live Now! Kinerja Cemerlang, Bank Mega Beberkan Strateginya