
Likuiditas Industri Ketat, Ini Strategi Bank Mega Genjot DPK
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
05 March 2020 14:32

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mega Tbk (MEGA) memproyeksikan Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi Rp 85 triliun pada 2020, naik sekitar 12% dibanding tahun 2019 yang sebesar Rp 73 triliun.
Direktur Consumer Banking Bank Mega Diza Larentie mengatakan ada sederet strategi yang akan dilakukan oleh Bank Mega guna mengejar proyeksi tersebut.
"Strateginya yang pertama saat ini memiliki 377 kantor di seluruh Indonesia. Dengan banyaknya jumlah kantor tersebar bisa mengejar dana murah," ujarnya saat Public Expose 2020 di Menara Bank Mega, Jakarta, Kamis (5/3/2020).
Selanjutnya, melalui Program tabungan keliling dunia, Bank Mega akan memberikan hadiah berupa undian setiap bulannya dan menjaring 52 pemenang. Pemenang program tersebut bisa memenangkan tur ke Asia, Eropa dan Australia.
"Kita juga memberikan hadiah bagi 2 pemenang sebesar Rp 800 juta," imbuhnya.
Bank Mega mengemukakan, hadiah wisata dipilih karena sudah menjadi bagian dari gaya hidup dan kebutuhan. Terkait dengan virus corona yang saat ini masih menjadi hal yang memprihatinkan, dia mengatakan jika ada fleksibilitas waktu terkait kapan tur tersebut diadakan.
"Kalau belum yakin travelling dalam waktu dekat ada fleksibilitas yang diberikan," tegasnya.
Selanjutnya, ada juga hadiah langsung yang diberikan melalui reward poin di seluruh jaringan CT Corp. Semua nasabah bisa menggunakan program diskon untuk belanja di bawah jaringan CT Corp sehingga semakin menambah keuntungan.
"Kekuatan di ekosistem kita, semua supplier dan rekanan di bawah kita bisa menumbuhkan dana murah," katanya.
Terakhir, melalui kekuatan digital banking, Bank Mega akan terus mengembangkan M SMILE yang bisa membantu transaksi nasabah. Dengan M SMILE, transaksi lebih cepat dan mudah. "Yang pasti transaksi cepat dan aman," pungkasnya.
Sebagai informasi, Bank Mega selama 2019 mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 25,47% menjadi Rp 53,01 triliun sementara dana pihak ketiga (DPK) tercatat tumbuh 19,85% menjadi Rp 72,79 triliun.
Rasio intermediasi (Loan to Deposit Ratio/LDR) Bank Mega pada akhir 2019 mencapai 70%, mencerminkan likuiditas yang sangat longgar dibandingkan dengan industri perbankan yang mencapai 94,17%
(dob/dob) Next Article Mantap! Nasabah Ini Raih 1 Unit BMW 520i M Sport dari Bank Mega
Direktur Consumer Banking Bank Mega Diza Larentie mengatakan ada sederet strategi yang akan dilakukan oleh Bank Mega guna mengejar proyeksi tersebut.
"Strateginya yang pertama saat ini memiliki 377 kantor di seluruh Indonesia. Dengan banyaknya jumlah kantor tersebar bisa mengejar dana murah," ujarnya saat Public Expose 2020 di Menara Bank Mega, Jakarta, Kamis (5/3/2020).
Selanjutnya, melalui Program tabungan keliling dunia, Bank Mega akan memberikan hadiah berupa undian setiap bulannya dan menjaring 52 pemenang. Pemenang program tersebut bisa memenangkan tur ke Asia, Eropa dan Australia.
"Kita juga memberikan hadiah bagi 2 pemenang sebesar Rp 800 juta," imbuhnya.
Bank Mega mengemukakan, hadiah wisata dipilih karena sudah menjadi bagian dari gaya hidup dan kebutuhan. Terkait dengan virus corona yang saat ini masih menjadi hal yang memprihatinkan, dia mengatakan jika ada fleksibilitas waktu terkait kapan tur tersebut diadakan.
"Kalau belum yakin travelling dalam waktu dekat ada fleksibilitas yang diberikan," tegasnya.
Selanjutnya, ada juga hadiah langsung yang diberikan melalui reward poin di seluruh jaringan CT Corp. Semua nasabah bisa menggunakan program diskon untuk belanja di bawah jaringan CT Corp sehingga semakin menambah keuntungan.
"Kekuatan di ekosistem kita, semua supplier dan rekanan di bawah kita bisa menumbuhkan dana murah," katanya.
Terakhir, melalui kekuatan digital banking, Bank Mega akan terus mengembangkan M SMILE yang bisa membantu transaksi nasabah. Dengan M SMILE, transaksi lebih cepat dan mudah. "Yang pasti transaksi cepat dan aman," pungkasnya.
Sebagai informasi, Bank Mega selama 2019 mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 25,47% menjadi Rp 53,01 triliun sementara dana pihak ketiga (DPK) tercatat tumbuh 19,85% menjadi Rp 72,79 triliun.
Rasio intermediasi (Loan to Deposit Ratio/LDR) Bank Mega pada akhir 2019 mencapai 70%, mencerminkan likuiditas yang sangat longgar dibandingkan dengan industri perbankan yang mencapai 94,17%
(dob/dob) Next Article Mantap! Nasabah Ini Raih 1 Unit BMW 520i M Sport dari Bank Mega
Most Popular