
Terungkap Alasan Perusahaan Italia Batal Caplok BFI Finance
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
05 May 2020 07:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 menyebabkan perusahaan harus mengubah haluan bisnisnya. Hal ini juga dilakukan perusahaan bank investasi asal Italia, Compass Banca yang membatalkan rencana membeli saham perusahaan pembiayaan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) yang dikendalikan TPG dan Northstar.
Rencana pembelian saham ini sebelumnya terungkap dalam perjanjian jual beli saham pada Agustus 2018 antara Compass Banca dengan pemegang saham pengendali BFIN, Trinugraha Capital & Co. SCA.
Pembatalan rencana strategis ini diketahui lantaran kondisi darurat kesehatan di Eropa akibat pandemi Covid-19 yang berdampak terhadap bisnis perusahaan yang dimiliki Mediobanca SpA ini, sehingga perseroan harus mengubah keputusan investasinya di masa-masa yang sulit akibat pandemi.
"Sejak darurat kesehatan terkait dengan Covid-19 yang semakin berubah secara tidak realistis, maka [ada perubahan] dalam hal keuangan perjanjian dan prioritas operasi perusahaan," kata manajemen Mediobanca, dalam keterangan pers di situs resminya, dikutip CNBC Indonesia, Senin (4/5/2020).
"Mengingat pertimbangan ini, pada 30 April 2020 Compass dan konsorsium Trinugraha sepakat mengakhiri perjanjian yang ditandatangani pada Agustus 2018," tulis Mediobanca.
Rencananya pembatalan ini sebetulnya sudah disampaikan Trinugraha melalui surat pada 30 April 2020 yang menyatakan pembatalan rencana pembelian saham dengan Compass Banca SpA dan Star Finance S.R.L. "Pihak terkait dalam perjanjian jual beli saham tersebut di atas telah sepakat untuk tidak memperpanjang dan mengakhiri proses jual beli saham," kata Sekretarus Perusahan BFI Finance, Sudjono, Senin (4/5/2020) melalui laman keterbukaan informasi BEI.
Trinugraha menandatangin perjanjian jual beli pada 3 Agustus 2018 di mana Trinugraha akan menjual sahamnya di BFI sebanyak 2.977.912.340 saham (2,97 miliar saham) kepada Compass, dan 1.646 juta saham kepada Star Finance SRL.
Saat ini, komposisi kepemilikan saham BFI sebesar 42,8% saham digenggam oleh konsorsium Trinugraha Capital SA (yang antara lain terdiri dari TPG danNorthstar Group). Sisanya, dimiliki oleh pemegang saham institusi lokal dan internasional, serta pemegang saham publik. Salah satu di antaranya NT Asian Discovery Fund yang memiiki 9,9% saham BFIN.
Nilai akuisisi tersebut, jika terealisasi dengan asumsi harga rata-rata saat ini Rp 314/saham, maka nilai akuisisi tersebut diproyeksikan mencapai Rp 935 miliar. Saham BFIN pada Senin ini (4/5/2020) ditutup minus 6,71% di level Rp 306/saham. Sejak awal tahun, saham BFI Finance terkoreksi 45,36% dengan investor melakukan jual bersih Rp 988,95 juta.
(hps/hps) Next Article Investor China dan Korea Incar Multifinance RI
Rencana pembelian saham ini sebelumnya terungkap dalam perjanjian jual beli saham pada Agustus 2018 antara Compass Banca dengan pemegang saham pengendali BFIN, Trinugraha Capital & Co. SCA.
Pembatalan rencana strategis ini diketahui lantaran kondisi darurat kesehatan di Eropa akibat pandemi Covid-19 yang berdampak terhadap bisnis perusahaan yang dimiliki Mediobanca SpA ini, sehingga perseroan harus mengubah keputusan investasinya di masa-masa yang sulit akibat pandemi.
"Mengingat pertimbangan ini, pada 30 April 2020 Compass dan konsorsium Trinugraha sepakat mengakhiri perjanjian yang ditandatangani pada Agustus 2018," tulis Mediobanca.
Rencananya pembatalan ini sebetulnya sudah disampaikan Trinugraha melalui surat pada 30 April 2020 yang menyatakan pembatalan rencana pembelian saham dengan Compass Banca SpA dan Star Finance S.R.L. "Pihak terkait dalam perjanjian jual beli saham tersebut di atas telah sepakat untuk tidak memperpanjang dan mengakhiri proses jual beli saham," kata Sekretarus Perusahan BFI Finance, Sudjono, Senin (4/5/2020) melalui laman keterbukaan informasi BEI.
Trinugraha menandatangin perjanjian jual beli pada 3 Agustus 2018 di mana Trinugraha akan menjual sahamnya di BFI sebanyak 2.977.912.340 saham (2,97 miliar saham) kepada Compass, dan 1.646 juta saham kepada Star Finance SRL.
Saat ini, komposisi kepemilikan saham BFI sebesar 42,8% saham digenggam oleh konsorsium Trinugraha Capital SA (yang antara lain terdiri dari TPG danNorthstar Group). Sisanya, dimiliki oleh pemegang saham institusi lokal dan internasional, serta pemegang saham publik. Salah satu di antaranya NT Asian Discovery Fund yang memiiki 9,9% saham BFIN.
Nilai akuisisi tersebut, jika terealisasi dengan asumsi harga rata-rata saat ini Rp 314/saham, maka nilai akuisisi tersebut diproyeksikan mencapai Rp 935 miliar. Saham BFIN pada Senin ini (4/5/2020) ditutup minus 6,71% di level Rp 306/saham. Sejak awal tahun, saham BFI Finance terkoreksi 45,36% dengan investor melakukan jual bersih Rp 988,95 juta.
(hps/hps) Next Article Investor China dan Korea Incar Multifinance RI
Most Popular