
Remdesivir Dibanggakan Trump Obat Corona, Bisa Dipakai di RI?
Monica Wareza, CNBC Indonesia
04 May 2020 17:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat menklaim telah menemukan obat untuk pasien Covid-19 di negaranya, yakni remdesivir yang diproduksi oleh perusahaan biotek Gilead Science. Obat ini telah mendapatkan izin darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau Food and Drug Administration (FDA) untuk diberikan kepada pasien covid-19.
President Trump pun tak kalah bangga negara yang dipimpinnya ini telah menemukan obat dan menganggap hal ini menjadi kondisi yang menjanjikan bagi Amerika.
"Ini benar-benar situasi yang menjanjikan," kata Trump dikutip dari AFP.
Trump membuat pengumuman bersama CEO Gilead Daniel O'Day dalam pertemuan di Gedung Putih, dengan perjanjian Gilead akan menyumbang 1,5 juta botol obat remdesivir.
Lalu akankah obat ini digunakan di Indonesia?
Sebagai perusahaan pelat merah, PT Bio Farma (Persero) menyebutkan hanya akan mengambil posisi sebagai distributor obat saja. Asalkan obat tersebut telah mendapatkan lampu hijau dari Kementerian Kesehatan dan BPOM.
"Untuk Remdesivir, kita tunggu dari Kemenkes dan BPOM, apakah akan dimasukkan sebagai treatment Covid-19 di Indonesia. Prinsipnya kita siap untuk mendistribusikan obat ini," kata Honesti kepada CNBC Indonesia, Senin (4/5/2020).
Hingga saat ini pemerintah baru memberikan izin untuk tiga jenis obat yang diberikan kepada pasien Covid-19. Obat-obat tersebut antara lain Avigan, Klorokuin dan Tamiflu.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang P. S. Brodjonegoro menyatakan saat ini Kemenristek juga tengah melakukan uji coba penggunaan Pil Kina sebagai alternatif obat.
(hps/hps) Next Article Obat Corona Dibilang Manjur, Pagi-pagi IHSG Terbang
President Trump pun tak kalah bangga negara yang dipimpinnya ini telah menemukan obat dan menganggap hal ini menjadi kondisi yang menjanjikan bagi Amerika.
"Ini benar-benar situasi yang menjanjikan," kata Trump dikutip dari AFP.
Trump membuat pengumuman bersama CEO Gilead Daniel O'Day dalam pertemuan di Gedung Putih, dengan perjanjian Gilead akan menyumbang 1,5 juta botol obat remdesivir.
Sebagai perusahaan pelat merah, PT Bio Farma (Persero) menyebutkan hanya akan mengambil posisi sebagai distributor obat saja. Asalkan obat tersebut telah mendapatkan lampu hijau dari Kementerian Kesehatan dan BPOM.
"Untuk Remdesivir, kita tunggu dari Kemenkes dan BPOM, apakah akan dimasukkan sebagai treatment Covid-19 di Indonesia. Prinsipnya kita siap untuk mendistribusikan obat ini," kata Honesti kepada CNBC Indonesia, Senin (4/5/2020).
Hingga saat ini pemerintah baru memberikan izin untuk tiga jenis obat yang diberikan kepada pasien Covid-19. Obat-obat tersebut antara lain Avigan, Klorokuin dan Tamiflu.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang P. S. Brodjonegoro menyatakan saat ini Kemenristek juga tengah melakukan uji coba penggunaan Pil Kina sebagai alternatif obat.
(hps/hps) Next Article Obat Corona Dibilang Manjur, Pagi-pagi IHSG Terbang
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular