Internasional

Dunia Yakin Corona Bisa Musnah, Pasar Keuangan Global Rebound

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
30 April 2020 13:55
cover topik/dunia berlomba mencari vaksin virus corona dalam/Aristya Rahadian Krisabella
Foto: cover topik/dunia berlomba mencari vaksin virus corona dalam/Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Harapan akan segera berakhirnya virus corona (Covid-19) menyeruak. Asa ini terjadi setelah pemerintah AS mengumumkan bahwa mereka berhasil menguji remdesivir untuk mengobati corona.

Remdesivir adalah obat yang diproduksi Gilead Science. Obat yang awalnya diperuntukkan sebagai antibodi melawan Ebola ini ternyata cukup efektif melawan corona di mana sekitar 30% pasien disebut bisa lebih cepat.

"Data menunjukkan remdesivir memiliki dampak positif dalam mengurangi waktu pemulihan," kata ahli epidemologi sekaligus penasehat kesehatan Gedung Putih Anthony Fauci, Rabu (29/4/2020).


Fauci menyamakan temuan itu dengan retroviral di tahun 1980, yang menjadi obat untuk melawan infeksi retrovirus. Obat anti retroviral (ARV) biasanya digunakan pasien HIV.

Remdesivir sebelumnya gagal melawan Ebola. WHO, dalam konferensi pers pekan lalu bahkan sempat mengatakan obat ini tak begitu efektif untuk kasus corona di Wuhan, China, tempat awal virus berasal.

WHO menolak berpendapat soal remdesivir karena masih menunggu hasil penelitian lengkap. Namun tetap saja, WHO menyambut baik harapan baru ini.

"Kami semua berharap, sangat berharap, bahwa satu atau lebih perawatan yang saat ini sedang diuji akan menghasilkan perubahan klinis dan mengurangi kematian," kata pejabat senior WHO, Michael Ryan.

Meskipun begitu pemberitaan soal Remdesivir cukup mampu membuat bursa saham dunia menggeliat. Wall Street, bursa AS, bahkan melesat pada perdagangan Rabu kemarin.

Indeks S&P 500 melesat 2,7% ke 2.939,51, Dow Jones menguat 2,2% ke 24.633,86, dan Nasdaq memimpin sebesar 3,6%.

Sepanjang bulan ini indeks S&P 500 sudah membukukan penguatan lebih dari 13%, dan akan menjadi bukan terbaik sejak tahun 1974. Sementara Dow Jones tercatat menguat 12,4%, dan menuju kinerja bulanan terbaik sejak 1987.

Bursa Tokyo juga mengakhiri sesi perdagangan 2,6% lebih tinggi di Kamis (30/4/2020) pagi, sementara Bursa Singapura yang tercermin dari indeks Straits Times naik 2%.

Sedangkan Bursa Shanghai, Sydney, Taipei naik lebih 1% dan Bursa Manila naik 0,6%.

Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I juga ditutup menguat signifikan 2,59% ke level 4.685,48 dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,09 triliun.

"Walaupun pengobatan bukan vaksin, pengobatan yang berhasil akan mengubah permainan untuk virus ini dan membantu memfasilitasi tindakan pencegahan yang lebih besar," kata ekonom dari National Australia Bank, Tapas Strickland.

"Itu juga bisa memberi konsumen kepercayaan diri yang lebih besar untuk melanjutkan aktivitas pra-pandemi."

Harga minyak pada perdagangan Kamis (30/4/2020) juga menguat. Selain karena janji Presiden AS Donald Trump yang tak akan membiarkan industri energi Paman Sam lumpuh, tak bisa dipungkiri ini juga karena kabar baik soal minyak.

"Harga memang akan seperti bermain ping-pong. Tapi optimisme akan ada keajaiban dari masalah virus ini membentang di depan," kata analis pasar senior OANDA, Edward Moya.

"Ini adalah berita yang sangat positif untuk pasar minyak karena menunjukkan pemulihan permintaan global yang cepat," kata Stephen Innes, Kepala Strategi pasar global Axicorp.

[Gambas:Video CNBC]





(sef/sef) Next Article Obat Corona Dibilang Manjur, Pagi-pagi IHSG Terbang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular