Stimulus Jokowi Rp405 T Nggak Cukup, Ekonom UI Usul Rp1.125 T

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
04 May 2020 16:23
Bansos, Bantuan Sosial dari Pemerintah (Twitter Kemensos)
Foto: Ilustrasi penyaluran bantuan sosial (Twitter Kemensos)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal menilai stimulus yang digelontorkan pemerintahan Presiden Joko Widodo senilai Rp405 triliun belum cukup mengadang dampak Covid-19.

Menurut dia, berdasarkan total nilai belanja bahan pokok masyarakat senilai Rp 374 triliun per bulan, maka stimulus yang dibutuhkan Rp 1.125 triliun jika pandemi berlangsung setidaknya tiga bulan.

"Nilai tersebut dihitung berdasarkan rata-rata belanja tiap orang Rp 1,4 juta setiap bulannya. Jadi ini butuh tambahan, karena seperti kelas menengah juga mulai terdampak," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Senin (04/05/2020).



Mengenai stimulus yang dikeluarkan pemerintah senilai Rp 110 triliun untuk perlindungan sosial, termasuk Kartu Prakerja, Fithra menilai sebagai langkah yang baik. Akan tetapi, dia menyebut nilainya masih cukup terbatas.

Menurut Fithra, dalam rangka memperluas jaring pengaman sosial, Kartu Prakerja dinilai penting. Namun, dengan banyaknya sektor yang ditutup dan masifnya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat pandemi, diproyeksikan jumlah penerima program tersebut terus bertambah.

"Untuk kartu prakerja ini bisa memperluas jaring pengaman sosial, namun mereka ini sebenarnya bukannya tidak punya skill (kemampuan), namun memang industrinya sedang setop (berhenti). Jadi tentunya kalau masuk dalam jaring pengaman sosial, nilai Rp 110 triliun masih terbatas," kata Fithra.

[Gambas:Video CNBC]






(miq/miq) Next Article Gegara Virus Corona, Jokowi Keluarkan 4 Ultimatum

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular