Walau Ekonomi AS Minus, The Fed Tetap Tahan Bunga Acuan

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
30 April 2020 07:23
Federal Reserve Chair Jerome Powell arrives to speak at a news conference after the Federal Open Market Committee meeting, Wednesday, Dec. 11, 2019, in Washington. The Federal Reserve is leaving its benchmark interest rate alone and signaling that it expects to keep low rates unchanged through next year. (AP Photo/Jacquelyn Martin)
Ketua The Federal Reserve Jerome Powell (AP Photo/Jacquelyn Martin)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/The Fed memutuskan mempertahankan suku bunga acuan. Namun Ketua Jerome 'Jay' Powell dan kolega berjanji untuk memberikan stimulus dalam bentuk lain.

"Komite memutuskan untuk mempertahankan Federal Funds Rate di kisaran 0-0,25%. Suku bunga akan terus dipertahankan hingga ada keyakinan bahwa ekonomi sudah pulih dari dampak perkembangan terkini selaras dengan tujuan penciptaan lapangan kerja dan kestabilan harga," sebut keterangan tertulis Komite Pengambil Kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC), yang dirilis Kamis (30/4/2020) dini hari waktu Indonesia.



Untuk mendukung ekonomi Negeri Paman Sam. The Fed akan melanjutkan pembelian obligasi pemerintah AS dan surat berharga berbasis properti (mortgage-backed securities) agar pasar berjalan normal. Sebagai tambahan, The Fed juag akan melanjutkan operasi term repo jangka pendek dalam skala besar.
 
Berbagai dukungan tersebut diberikan seiring dampak ekonomi yang sangat besar akibat terpaan wabah virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Teranyar, perekonomian AS dilaporkan terkontraksi alias tumbuh negatif -4,8% pada kuartal I-2020.Ini adalah kontraksi terdalam sejak kuartal I-2009.

f
"Penyebaran virus corona menyebabkan kesulitan yang luar biasa baik bagi kemanusiaan maupun ekonomi di AS dan seluruh dunia. Virus dan upaya penanggulangannya membuat aktivitas ekonomi menurun tajam dan semakin banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Gangguan aktivitas ekonomi berdampak kepada pasar keuangan, yang membuat aliran kredit ke rumah tangga dan perusahaan terhambat," papar keterangan tertulis FOMC.

Dalam jangka pendek, lanjut keterangan FOMC, krisis kesehatan ini akan membebani ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan kestabilan harga. Namun risiko ini menyebabkan gangguan hingga ke jangka menengah.

"Komite akan terus memantau berbagai informasi, termasuk dari aspek kesehatan, perkembangan ekonomi global, dan rendahnya tekanan inflasi. Komite akan menggunakan seluruh instrumen untuk mendukung perekonomian," tulis keterangan FOMC.


[Gambas:Video CNBC]





(aji/aji) Next Article Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, The Fed Pangkas Bunga Acuan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular