Corona Bikin Kinerja Q1 Airbus Babak Belur, Laba Ambles 49%

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
29 April 2020 14:54
Airbus members celebrate the landing of an Airbus A220-300 aircraft during its presentation in Colomiers near Toulouse, France, July 10, 2018. Airbus A220 is the new brand for the small CSeries passenger jet acquired from Canada's Bombardier. REUTERS/Regis Duvignau
Foto: REUTERS/Regis Duvignau
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pembuat pesawat asal Eropa, Airbus mengalami tekanan pada kuartal I-2020 karena wabah virus corona (covid-19) yang membuat laba operasi turunĀ 49% menjadi 281 juta euro (US$ 304,7 juta) pada Rabu (29/4/2020).

Penurunan tersebut terjadi akibat pendapatan yang anjlok 15% menjadi 10,631 miliar euro di tengah pandemi virus corona (COVID-19) yang merupakan "krisis paling parah yang pernah dikenal industri kedirgantaraan", sebagaimana diberitakan oleh Reuters.

Perusahaan dirgantara terbesar di Eropa ini juga melaporkan arus kas negatif 8,03 miliar euro, termasuk catatan denda yang sebelumnya diterbitkan 3,6 miliar euro untuk menyelesaikan penyelidikan suap dan korupsi di Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat.


Perusahaan pembuat pesawat, maskapai penerbangan, dan pemasok mengalami masa kritis akibat pandemi COVID-19, yang telah melumpuhkan perjalanan penumpang dan mendorong ekonomi utama ke dalam resesi.

Airbus menunda prospek keuntungan, membatalkan dividen, dan menegosiasikan jalur kredit komersial baru bulan Maret lalu ketika penyebaran virus mulai berdampak pada operasi maskapai dan hampir menghentikan pengiriman pesawat.

Beberapa perusahaan kedirgantaraan top lainnya juga diperkirakan melaporkan situasi yang hampir sama, termasuk perusahaan saingan Boeing milik Amerika Serikat, yang 737 MAX-nya tidak bisa terbang, meskipun dampak virus corona sebagian besar diperkirakan terjadi pada kuartal kedua.

Airbus mengatakan akan fokus pada penghematan uang. Grup yang berbasis di Prancis ini akan mengurangi belanja modal tahun 2020 sekitar 700 juta euro menjadi 1,9 miliar euro. Mereka juga akan menunda kegiatan yang "tidak penting untuk kelangsungan bisnis".


[Gambas:Video CNBC]




(hps/hps) Next Article Perang Dagang AS-Eropa Memanas, Airbus Keberatan Tarif Impor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular