Lockdown Dilonggarkan, Kurs Dolar Australia Dekati Rp 10.000

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
28 April 2020 12:17
An Australia Dollar note is seen in this illustration photo June 1, 2017. REUTERS/Thomas White/Illustration
Foto: Dolar Australia (REUTERS/Thomas White)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Australia menguat melawan rupiah pada perdagangan Selasa (28/4/2020) mendekati level Rp 10.000/AU$ setelah kebijakan karantina wilayah (lockdown) dilonggarkan.

Pada pukul 11:40 WIB, AU$ setara Rp 9.956,24, dolar Australia menguat 0,57% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Australia menjadi salah satu negara yang mendapat pujian karena rendahnya tingkat kematian akibat penyakit virus corona (Covid-19). Hingga hari ini, jumlah kasus di Australia sebanyak 6.721 orang, dengan 83 meninggal dunia. Itu artinya tingkat kematian sebesar 1,2%. Sementara jumlah pasien yang sudah sembuh mencapai 5.588 orang atau 83% dari total kasus.



Penambahan kasus di Australia pun sudah melandai, Senin kemarin jumlah kasus baru yang dilaporkan hanya 10 orang, dan secara persentase penambahan kasus di bawah 1% sudah terjadi sejak 12 April lalu.



Oleh sebab itu, pemerintah Australia mulai melonggarkan lockdown, sehingga roda perekonomian kembali berputar. Pantai Bondi dan beberapa pantai lainnya di Sydney mulai dibuka kembali pada hari ini.

New South Wales, dimana setengah dari total jumlah kasus Covid-19 ada di negara bagian tersebut akan memperbolehkan orang berkunjung ke rumah mulai hari Jumat, sebagaimana dilansir Channel News Asia.

Mulai berputarnya roda perekonomian Australia membuat nilai tukar mata uangnya terus bergerak naik setelah merosot di bulan Maret lalu. Pada 20 Maret, kurs dolar Australia menyentuh level Rp 8.479/SG$ yang merupakan level terendah sejak September 2011.

Sejak menyentuh level tersebut, dolar Australia terus menguat, hingga hari ini total kenaikannya lebih dari 17%.

Berbeda dengan Australia, Indonesia masih mengalami tren kenaikan kasus Covid-19, meski terbilang terkendali. Senin kemarin dilaporkan total kasus mencapai 9,096 orang, dengan 765 meninggal dunia dan 1.151 sembuh. Tren penambahan kasus di Indonesia sebesar satu digit persentase sejak 13 April lalu. Jakarta yang menjadi episentrum, tingkat penambahan kasusnya juga sudah melandai.

Laju penambahan kasus yang terkendali tersebut menimbulkan dua persepsi, yang pertama penanganan dari pemerintah yang efektif meredam penyebaran, dan yang kedua masih sedikitnya warga yang dites.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

[Gambas:Video CNBC]





(pap/pap) Next Article Lagi-Lagi Karena China, Dolar Australia Berjaya Lawan Rupiah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular