
Harga Minyak Ambrol hingga 8%, Harga CPO Mengekor
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
27 April 2020 11:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas unggulan Negeri Jiran dan Indonesia yakni minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di awal pekan ini merosot seiring dengan amblesnya harga minyak mentah dunia.
Senin (27/4/2020), harga CPO kontrak pengiriman Juli 2020 dibanderol RM 2.015 per metrik ton. Harga CPO turun 60 ringgit atau melemah 2,89% dibanding posisi penutupan pekan lalu, mengacu data Refinitiv.
Ambrolnya harga CPO tak terlepas dari kembali jatuhnya harga minyak mentah. Harga minyak mentah acuan Negeri Paman Sam yakni West Texas Intermediate (WTI) turun signifikan hingga 8,26%.
Seperti diketahui, CPO merupakan salah satu bahan baku untuk membuat biodiesel. Biodiesel adalah bahan bakar terbarukan substitusi bahan bakar fosil seperti minyak. Sehingga wajar bila pergerakan harga minyak turut menjadi sentimen yang menggerakkan harga CPO.
Di sisi lain, harga CPO sendiri juga tengah dibayangi oleh pelemahan permintaan akibat pandemi COVID-19 yang menghantam 185 negara dan teritori di seluruh dunia.
Walau ekspor minyak sawit Malaysia naik 8% dari bulan lalu jika mengacu pada survei yang dilakukan perusahaan pelacak kargo, tetap saja ekspor tergolong rendah mengingat ekspor Maret mengalami kontraksi.
Belum lagi bila menengok adanya ancaman yang datang dari potensi kenaikan produksi. Pada umumnya di kuartal kedua produksi CPO di Indonesia maupun Malaysia mengalami kenaikan.
Tak bisa dipungkiri pandemi Covid-19 telah membuat dinamika pasar berubah. Keseimbangan antara permintaan dan pasokan menjadi goyah. Jika wabah tak segera dapat diatasi, maka dampak ekonominya akan makin serius dan permintaan terhadap komoditas terancam makin melemah dan harga pun bisa turun semakin dalam.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/tas) Next Article Harga CPO & Emas Kompak Menguat
Senin (27/4/2020), harga CPO kontrak pengiriman Juli 2020 dibanderol RM 2.015 per metrik ton. Harga CPO turun 60 ringgit atau melemah 2,89% dibanding posisi penutupan pekan lalu, mengacu data Refinitiv.
Ambrolnya harga CPO tak terlepas dari kembali jatuhnya harga minyak mentah. Harga minyak mentah acuan Negeri Paman Sam yakni West Texas Intermediate (WTI) turun signifikan hingga 8,26%.
Di sisi lain, harga CPO sendiri juga tengah dibayangi oleh pelemahan permintaan akibat pandemi COVID-19 yang menghantam 185 negara dan teritori di seluruh dunia.
Walau ekspor minyak sawit Malaysia naik 8% dari bulan lalu jika mengacu pada survei yang dilakukan perusahaan pelacak kargo, tetap saja ekspor tergolong rendah mengingat ekspor Maret mengalami kontraksi.
Belum lagi bila menengok adanya ancaman yang datang dari potensi kenaikan produksi. Pada umumnya di kuartal kedua produksi CPO di Indonesia maupun Malaysia mengalami kenaikan.
Produksi Minyak Sawit ![]() |
Tak bisa dipungkiri pandemi Covid-19 telah membuat dinamika pasar berubah. Keseimbangan antara permintaan dan pasokan menjadi goyah. Jika wabah tak segera dapat diatasi, maka dampak ekonominya akan makin serius dan permintaan terhadap komoditas terancam makin melemah dan harga pun bisa turun semakin dalam.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/tas) Next Article Harga CPO & Emas Kompak Menguat
Most Popular