
Emas Bisa ke Rp 2 Juta/gram Berkaca dari 2008, Waktunya Beli?
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
24 April 2020 17:18

Semua tentu kembali ke tujuan dari investasi, jika untuk jangka panjang, emas tetap menjadi investasi yang menarik. Tetapi dalam jangka pendek, volatilitas emas diprediksi masih sangat tinggi. Artinya naik turun harga emas dunia akan terjadi secara signifikan.
Bisa dilihat pergerakan emas pada periode 9 - 19 Maret, di mana harga logam mulai ini anjlok sekitar 13%. Saat itu kebutuhan likuiditas untuk menutupi margin call di investasi saham dikatakan menjadi penyebab anjloknya harga emas.
"Kami melihat, pelemahan harga emas akibat faktor musiman atau kebutuhan akan likuiditas spekulator besar, akan menjadi peluang beli untuk mengakumulasi posisi jangka panjang" tulis analis WingCapital Investment sebagaimana dilansir Kitco.
Sementara itu ahli strategi komoditas di Scotiabank, Nicky Shiels, mengatakan emas sudah mencapai level bottom (dasar).
"Emas sudah menemukan level bottom di US$ 1.450/troy ons, dan sudah terjadi lebih awal karena respon kebijakan yang cepat dan besar dari yang pasar bisa antisipasi," kata Shiels sebagaimana dilansir Kitco.
Ketika mencapai bottom itu artinya kemungkinan besar harga emas tidak akan lebih rendah dari level tersebut. Artinya menurut Shiels, harga emas dunia jika kembali turun kemungkinan besar tidak akan melewati level US$ 1.450/troy ons, dan cenderung terus bergerak naik selama bertahan di atasnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/tas)
Bisa dilihat pergerakan emas pada periode 9 - 19 Maret, di mana harga logam mulai ini anjlok sekitar 13%. Saat itu kebutuhan likuiditas untuk menutupi margin call di investasi saham dikatakan menjadi penyebab anjloknya harga emas.
"Kami melihat, pelemahan harga emas akibat faktor musiman atau kebutuhan akan likuiditas spekulator besar, akan menjadi peluang beli untuk mengakumulasi posisi jangka panjang" tulis analis WingCapital Investment sebagaimana dilansir Kitco.
Sementara itu ahli strategi komoditas di Scotiabank, Nicky Shiels, mengatakan emas sudah mencapai level bottom (dasar).
"Emas sudah menemukan level bottom di US$ 1.450/troy ons, dan sudah terjadi lebih awal karena respon kebijakan yang cepat dan besar dari yang pasar bisa antisipasi," kata Shiels sebagaimana dilansir Kitco.
Ketika mencapai bottom itu artinya kemungkinan besar harga emas tidak akan lebih rendah dari level tersebut. Artinya menurut Shiels, harga emas dunia jika kembali turun kemungkinan besar tidak akan melewati level US$ 1.450/troy ons, dan cenderung terus bergerak naik selama bertahan di atasnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/tas)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular