
Emas Disebut Bakal ke Rp 2 Jt/gr, Begini Penjelasan JPMorgan
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
24 April 2020 15:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah lembaga keuangan dunia memprediksi harga emas bisa melesat signifikan, bahkan ada yang memprediksi bisa melesat 74% atau di atas US$ 4.000/troy ons atau lebih dari Rp 2 juta/gram.
Executive Director Head of Indonesia Research & Strategy JPMorgan Henry Wibowo mengatakan frame pasar saat ini menyakini harga emas diyakini akan terus menguat sebagai safe haven asset di tengah pasar keuangan dunia yang volatil.
"Kalau market volatile dan big risk scenario kayak pandemi saat ini, emas bisa terus menguat. Selain emas, bisa jadi dolar Amerika Serikat (AS) dan Japanese Yen (ikut menguat)", jelas Henry dalam Virtual Video Interview dengan CNBC Indonesia, Jumat (24/4/20).
Meski begitu JP Morgan memprediksi penguatan harga emas diperkiran tidak sampai menyentuh level tertinggi tersebut. "Mungkin dalam waktu medium term, harga emas mendekati level US$ 2.000/troy ons", tambahnya.
Namun, untuk sektor yang diuntungkan dalam hal ini tergantung dari perusahaan tersebut. Pasalnya, terkait komoditas emas, perusahaan yang paling diuntungkan bergantung pada seberapa besar hedging yang dilakukan.
"Kalau seandainya perusahaan 80% porsi hedge, tapi 20% pakai spot itu yang sangat diuntungkan. Secara gradual juga, perusahaan-perusahaan semisal UT (PT United Tractors Tbk/UNTR) yang baru membeli tambang emas Martabe itu juga diuntungkan dengan porsi 20% labanya dari bisnis emas tersebut", jelasnya.
(hps/hps) Next Article Virus Corona Menyebar Cepat, tapi Harga Emas Tak Gerak
Executive Director Head of Indonesia Research & Strategy JPMorgan Henry Wibowo mengatakan frame pasar saat ini menyakini harga emas diyakini akan terus menguat sebagai safe haven asset di tengah pasar keuangan dunia yang volatil.
"Kalau market volatile dan big risk scenario kayak pandemi saat ini, emas bisa terus menguat. Selain emas, bisa jadi dolar Amerika Serikat (AS) dan Japanese Yen (ikut menguat)", jelas Henry dalam Virtual Video Interview dengan CNBC Indonesia, Jumat (24/4/20).
Meski begitu JP Morgan memprediksi penguatan harga emas diperkiran tidak sampai menyentuh level tertinggi tersebut. "Mungkin dalam waktu medium term, harga emas mendekati level US$ 2.000/troy ons", tambahnya.
Namun, untuk sektor yang diuntungkan dalam hal ini tergantung dari perusahaan tersebut. Pasalnya, terkait komoditas emas, perusahaan yang paling diuntungkan bergantung pada seberapa besar hedging yang dilakukan.
"Kalau seandainya perusahaan 80% porsi hedge, tapi 20% pakai spot itu yang sangat diuntungkan. Secara gradual juga, perusahaan-perusahaan semisal UT (PT United Tractors Tbk/UNTR) yang baru membeli tambang emas Martabe itu juga diuntungkan dengan porsi 20% labanya dari bisnis emas tersebut", jelasnya.
(hps/hps) Next Article Virus Corona Menyebar Cepat, tapi Harga Emas Tak Gerak
Most Popular