RI Diam-diam Bisa Jinakkan Corona, Tapi Jangan Mudik Dulu Ya
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
24 April 2020 12:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Langkah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melarang mudik sepertinya perlu lebih mendapat apresiasi. Sebab di tengah berbagai kritik, ternyata Indonesia relatif mampu mengendalikan penyebaran virus corona (Coronavirus Desease-2019/Covid-19).
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, jumlah pasien positif corona di Tanah Air per 23 April 2020 adalah 7.418. Bertambah dibandingkan posisi hari sebelumnya yang sebanyak 7.135.
Meski masih terus bertambah, tetapi persentase pertumbuhannya terus melambat. Pada 23 April 2020, kasus baru naik 3,97% dibandingkan hari sebelumnya. Ini adalah laju paling lambat sejak 13 April.
Dalam 11 hari terakhir, persentase laju kenaikan kasus baru di Indonesia stabil di kisaran satu digit. Bahkan cenderung terus menurun.
Namun Indonesia belum boleh berpuas diri. Sebab ada risiko besar penyebaran virus corona kembali 'liar' yaitu mudik lebaran.
Rakyat Indonesia punya tradisi tahunan mudik lebaran, kembali ke kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga pada Hari Kemenangan. Ini adalah puncak mobilitas masyarakat di Indonesia.
Survei Kementerian Perhubungan pada 2019 menyebutkan, sebanyak 14,9 juta warga Jabodetabek (44,1% dari total penduduk Jabodetabek) berencana melakukan mudik. Daerah tujuan terbanyak adalah Jawa Tengah (37,68%), Jawa Barat (24,89%), dan Jawa Timur (11,14%).
Masalahnya, Jabodetabek adalah episentrum penyebaran virus corona di Indonesia. Per 23 April, jumlah kasus positif di Jakarta adalah 3.506 orang atau 45% dari total kasus nasional. Luar biasa...
Sementara kasus positif di Kabupaten dan Kota Bogor ada 107 orang, Depok 152 orang, dan Bekasi 54 orang. Dari Provinsi Banten, terdapat 130 kasus positif corona di Kota Tangerang, 64 orang di Kabupaten Tangerang, dan 84 orang di Kota Tangerang Selatan.
Jadi total pasien positif corona di seluruh Jabodetabek adalah 4.907 orang. Jumlah ini adalah 63,11%. Tidak heran Jabodetabek adalah hot spot penyebaran virus corona di Ibu Pertiwi.
Bayangkan kalau orang-orang dari hot spot ini berhamburan ke delapan penjuru mata angin. Daerah yang awalnya aman-aman saja, adem ayem, bisa berubah menjadi hot spot baru. Penyebaran virus corona akan semakin luas dan susah dikendalikan.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, jumlah pasien positif corona di Tanah Air per 23 April 2020 adalah 7.418. Bertambah dibandingkan posisi hari sebelumnya yang sebanyak 7.135.
Meski masih terus bertambah, tetapi persentase pertumbuhannya terus melambat. Pada 23 April 2020, kasus baru naik 3,97% dibandingkan hari sebelumnya. Ini adalah laju paling lambat sejak 13 April.
Namun Indonesia belum boleh berpuas diri. Sebab ada risiko besar penyebaran virus corona kembali 'liar' yaitu mudik lebaran.
Rakyat Indonesia punya tradisi tahunan mudik lebaran, kembali ke kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga pada Hari Kemenangan. Ini adalah puncak mobilitas masyarakat di Indonesia.
Survei Kementerian Perhubungan pada 2019 menyebutkan, sebanyak 14,9 juta warga Jabodetabek (44,1% dari total penduduk Jabodetabek) berencana melakukan mudik. Daerah tujuan terbanyak adalah Jawa Tengah (37,68%), Jawa Barat (24,89%), dan Jawa Timur (11,14%).
Masalahnya, Jabodetabek adalah episentrum penyebaran virus corona di Indonesia. Per 23 April, jumlah kasus positif di Jakarta adalah 3.506 orang atau 45% dari total kasus nasional. Luar biasa...
Sementara kasus positif di Kabupaten dan Kota Bogor ada 107 orang, Depok 152 orang, dan Bekasi 54 orang. Dari Provinsi Banten, terdapat 130 kasus positif corona di Kota Tangerang, 64 orang di Kabupaten Tangerang, dan 84 orang di Kota Tangerang Selatan.
Jadi total pasien positif corona di seluruh Jabodetabek adalah 4.907 orang. Jumlah ini adalah 63,11%. Tidak heran Jabodetabek adalah hot spot penyebaran virus corona di Ibu Pertiwi.
Bayangkan kalau orang-orang dari hot spot ini berhamburan ke delapan penjuru mata angin. Daerah yang awalnya aman-aman saja, adem ayem, bisa berubah menjadi hot spot baru. Penyebaran virus corona akan semakin luas dan susah dikendalikan.
Next Page
Mudik di China Bikin Corona Merajalela
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular