
KFC Tutup 100 Gerai karena Corona, Harga Sahamnya Menguat 19%
Sandi Ferry, CNBC Indonesia
23 April 2020 15:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengelola restoran cepat saji alias fast food harus mengambil langkah efisiensi demi bisa bertahan di tengah badai pandemi virus corona atau Covid-19. Salah satunya raksasa restoran cepat saji di Indonesia, KFC yang dioperasikan emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST).
Mengacu data BEI pada penutupan perdagangan Kamis ini (23/4/2020), harga saham FAST stagnan di level Rp 1.070/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 4.27 triliun. Secara bulanan, saham FAST menguat 18,89% dan secara year to date atau tahun berjalan sahamnya turun 16,08 seiring dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 27% sejak Januari.
KFC diketahui harus menutup ratusan gerainya sebagai respons akibat berkurangnya pendapatan karena menurunnya penjualan akibat pandemi corona.
Direktur Fast Food Indonesia Justinus Dalimin Juwono mengungkapkan bahwa penutupan gerai memang harus dilakukan karena aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Jabodetabek.
"Seluruh restoran KFC, yang bersifat dine in (makan di tempat) sudah ditutup. Dan sekitar 100 lebih yang ada di mal seluruhnya bahkan ditutup total nggak bisa beroperasi. Karena malnya atau plaza sendiri tutup," kata Justinus kepada CNBC Indonesia, Kamis (23/4)
Saat ini, layanan yang tersedia hanyalah take away. Konsumen tidak bisa makan di tempat karena memang sudah dilarang sesuai dengan ketentuan PSBB. "Pokoknya kita tetap berusaha untuk menjaga agar kelangsungan operasional bisa bertahan lebih panjang, ikuti aturan pemerintah itu," papar Justinus.
Sejumlah daerah memang sudah menerapkan pengetatan terhadap lalu lintas orang. Sebagai respons, KFC pun memandang perlu adanya penyesuaian, di antaranya dengan memotong jam operasi.
Gerai KFC di Jakarta yang berjumlah 135 gerai kini hanya beroperasi pukul 06.00-18.00 WIB, 40 gerai di Bekasi beroperasi pada pukul 09.00-18.00 WIB, 21 gerai di Bogor beroperasi pada 08.00-18.00, sementara yang tutup paling lama adalah jam operasi di 13 gerai Kota Depok, yakni pukul 10.00-21.00 WIB. Pembatasan jam juga diyakini sedikit mengurangi beban biaya operasional, seperti listrik dan air.
"Jadi harus ada penghematan di sana disini untuk menuju pada pertahanan kita punya operasional," kata Justinus.
(tas/tas) Next Article Pendapatan Terpantau Naik, Begini Strategi KFC di Masa Sulit
Mengacu data BEI pada penutupan perdagangan Kamis ini (23/4/2020), harga saham FAST stagnan di level Rp 1.070/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 4.27 triliun. Secara bulanan, saham FAST menguat 18,89% dan secara year to date atau tahun berjalan sahamnya turun 16,08 seiring dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 27% sejak Januari.
KFC diketahui harus menutup ratusan gerainya sebagai respons akibat berkurangnya pendapatan karena menurunnya penjualan akibat pandemi corona.
"Seluruh restoran KFC, yang bersifat dine in (makan di tempat) sudah ditutup. Dan sekitar 100 lebih yang ada di mal seluruhnya bahkan ditutup total nggak bisa beroperasi. Karena malnya atau plaza sendiri tutup," kata Justinus kepada CNBC Indonesia, Kamis (23/4)
Saat ini, layanan yang tersedia hanyalah take away. Konsumen tidak bisa makan di tempat karena memang sudah dilarang sesuai dengan ketentuan PSBB. "Pokoknya kita tetap berusaha untuk menjaga agar kelangsungan operasional bisa bertahan lebih panjang, ikuti aturan pemerintah itu," papar Justinus.
Sejumlah daerah memang sudah menerapkan pengetatan terhadap lalu lintas orang. Sebagai respons, KFC pun memandang perlu adanya penyesuaian, di antaranya dengan memotong jam operasi.
Gerai KFC di Jakarta yang berjumlah 135 gerai kini hanya beroperasi pukul 06.00-18.00 WIB, 40 gerai di Bekasi beroperasi pada pukul 09.00-18.00 WIB, 21 gerai di Bogor beroperasi pada 08.00-18.00, sementara yang tutup paling lama adalah jam operasi di 13 gerai Kota Depok, yakni pukul 10.00-21.00 WIB. Pembatasan jam juga diyakini sedikit mengurangi beban biaya operasional, seperti listrik dan air.
"Jadi harus ada penghematan di sana disini untuk menuju pada pertahanan kita punya operasional," kata Justinus.
(tas/tas) Next Article Pendapatan Terpantau Naik, Begini Strategi KFC di Masa Sulit
Most Popular