
Pukulan Corona
Raksasa KFC Tumbang Gegara Corona, 450 Karyawan Dirumahkan
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
23 April 2020 11:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Gerai-gerai restoran fast food yang biasanya penuh antrean, selama pandemi corona sepi pengunjung termasuk makanan cepat cepat ayam goreng KFC. Setidaknya ada 100 gerai terpaksa ditutup menyusul penutupan mal-mal di Jabodetabek karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Direktur PT Fast Food Indonesia Justinus Dalimin Juwono mengakui ada ratusan karyawan restoran cepat saji KFC yang saat ini berstatus dirumahkan. Kebijakan itu diambil akibat menurunnya pendapatan di masa pandemik virus corona.
Hingga akhir pekan lalu, total sudah ada 450 karyawan yang terdampak. Namun, Justinus tidak menampik bahwa angka tersebut berpotensi terus bertambah. "Itu akan terus berkembang, bahkan lebih lah (dari 450 karyawan). Tapi saya belum dapat data pastinya," katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (23/4).
Potensi makin besarnya angka karyawan yang dirumahkan memang sangat mungkin. Perusahaan saat ini tidak mendapatkan pemasukan sebagaimana biasanya, namun biaya operasional dan pegawai tetap harus dibayar. Dengan adanya efisiensi, diharapkan perusahaan bisa kembali bangkit di waktu mendatang.
Justinus berharap setidaknya bulan Juni ini masa pandemik corona sudah usai. Sehingga di bulan Juli bisa kembali seperti biasanya. Jika sudah berjalan normal, dia berjanji akan mempekerjakan para pekerjanya kembali.
"Tentu semua akan kembali bekerja kalau semuanya sudah dalam kondisi normal kembali. Kita akan operasional seperti biasa. Pasti bisnis akan kembali normal, bahkan mungkin lebih baik. Toko itu kan tutupnya sementara aja atau operasional tanpa dine in (makan di tempat) itu kan sementara aja," sebutnya.
Ia mengatakan saat ini sedikitnya ada 100 gerai KFC terpaksa tutup. "Seluruh restoran KFC, yang bersifat dine in (makan di tempat) sudah ditutup. Dan sekitar 100 lebih yang ada di mal seluruhnya bahkan ditutup total nggak bisa beroperasi. Karena malnya atau plaza sendiri tutup," kata Justinus.
(hoi/hoi) Next Article KFC Tutup 100 Gerai & Rumahkan 450 Karyawan, Apa Selanjutnya?
Direktur PT Fast Food Indonesia Justinus Dalimin Juwono mengakui ada ratusan karyawan restoran cepat saji KFC yang saat ini berstatus dirumahkan. Kebijakan itu diambil akibat menurunnya pendapatan di masa pandemik virus corona.
Hingga akhir pekan lalu, total sudah ada 450 karyawan yang terdampak. Namun, Justinus tidak menampik bahwa angka tersebut berpotensi terus bertambah. "Itu akan terus berkembang, bahkan lebih lah (dari 450 karyawan). Tapi saya belum dapat data pastinya," katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (23/4).
Potensi makin besarnya angka karyawan yang dirumahkan memang sangat mungkin. Perusahaan saat ini tidak mendapatkan pemasukan sebagaimana biasanya, namun biaya operasional dan pegawai tetap harus dibayar. Dengan adanya efisiensi, diharapkan perusahaan bisa kembali bangkit di waktu mendatang.
Justinus berharap setidaknya bulan Juni ini masa pandemik corona sudah usai. Sehingga di bulan Juli bisa kembali seperti biasanya. Jika sudah berjalan normal, dia berjanji akan mempekerjakan para pekerjanya kembali.
"Tentu semua akan kembali bekerja kalau semuanya sudah dalam kondisi normal kembali. Kita akan operasional seperti biasa. Pasti bisnis akan kembali normal, bahkan mungkin lebih baik. Toko itu kan tutupnya sementara aja atau operasional tanpa dine in (makan di tempat) itu kan sementara aja," sebutnya.
Ia mengatakan saat ini sedikitnya ada 100 gerai KFC terpaksa tutup. "Seluruh restoran KFC, yang bersifat dine in (makan di tempat) sudah ditutup. Dan sekitar 100 lebih yang ada di mal seluruhnya bahkan ditutup total nggak bisa beroperasi. Karena malnya atau plaza sendiri tutup," kata Justinus.
(hoi/hoi) Next Article KFC Tutup 100 Gerai & Rumahkan 450 Karyawan, Apa Selanjutnya?
Most Popular