PSBB Diperpanjang, Peritel Jaga Kebutuhan Selama Ramadan

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
23 April 2020 14:42
Ilustrasi Alfamart. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Foto: Ilustrasi Alfamart. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten ritel pengelola gerai Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) memastikan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat selama bulan Ramadan meski pemerintah memperpanjang pembatasan sosial berskala besar di DKI Jakarta hingga 22 Mei 2020.

Corporate Affairs Director Alfamart, Solihin menyatakan, perseroan sudah mengantisipasi kebutuhan stok pangan maupun kebutuhan pokok lainnya selama periode Ramadan hingga Lebaran pada tahun ini sejak 3 bulan sebelumnya.

Justru, di tengah pandemi virus Corona (Covid-19), terjadi kenaaikan penjualan di gerai yang dikelola perseroan secara rata-rata nasional.

"Secara nasional memang ada kenaikan 2-3%, tapi tidak semua daerah meningkat," kata Solihin kepada CNBC Indonesia, Kamis (23/4/2020).


Solihin memprediksi, beberapa bahan pokok yang akan mengalami kenaikan permintaan selama Ramadan dan Lebaran ini antara lain beras, minyak goreng, gula, instan dan biskuit dan sirup. Karena itu, untuk memastikan stok tetap terjaga, perseroan berkoordinasi dengan distributor agar pengiriman barang dilakukan secara bertahap selama pandemi.

Solihin menuturkan, sektor makanan dan minuman termasuk salah satu dari 8 sektor yang diperbolehkan tetap beroperasi selama masa pandemi ini. Untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat yang tidak bisa keluar rumah, Alfamart juga telah bekerja sama dengan rekanan melalui pilihan belanja secara daring, salah satunya dengan Go-Jek.

"Kita sudah kerja sama dengan Go-Mart, ada aplikasi online yang bisa beli barang kebutuhan secara daring," kata Solihin menambahkan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo, melalui rapat virtual pada Selasa (21/4/2020) memerintahkan menteri terkait untuk memastikan ketersediaan bahan pokok masyarakat terjaga, sehingga tidak terjadi kenaikanharga.

[Gambas:Video CNBC]


Kepala negara juga mengingatkan, sejumlah negara melakukan kebijakan karantina wilayah yang akan berdampak pada terganggunya distribusi rantai pasok bahan pangan. Ia pun meminta penghitungan dilakukan secara cermat dan tidak dilebih-lebihkan.

"Pastikan ketersediaan bahan pokok, hitung yang betul berapa produksi beras kita. Kemudian perkirakan produksi beras saat masuk musim kemarau juga cadangan beras nasional kita cukup untuk berapa lama. Tolong betul-betul dihitung jangan overestimate, tolong dikalkulasi yang cermat," kata Presiden Jokowi, melansir Detik.com.
(hps/hps) Next Article Fitch Sebut Sektor Ritel RI Kesusahan, Begini Faktanya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular