
Naik 66%, Laba Alfamart 2019 Capai 1,1 Triliun
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
02 April 2020 12:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja perusahaan ritel kelas minimarket Alfamart, yaitu PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), tumbuh signifikan. Padahal pendapatan perseroan pada periode tersebut hanya tumbuh single digit.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasi perseroan hari ini, laba tahun berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk tahun buku 2019 tercatat tumbuh 66,44% menjadi Rp 1,11 triliun. Pada periode yang sama 2018, laba perseroan tercatat hanya sebesar Rp 668,43 miliar.
Dengan demikian laba per saham yang dibukukan perseroan naik 71,07% menjadi Rp 26,79/saham dari Rp 15,66/saham.
Sementara itu, pendapatan perseroan tercatat hanya tumbuh 9,5% menjadi Rp 72,94 triliun. Sedangkan pada 2018 perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 66,62 triliun.
Dari pos beban pokok pendapatan, AMRT melaporkan ada kenaikan 8,97% menjadi Rp 58,40 triliun. Pada 2018, pada pos yang sama nilainya sebesar Rp 53,59 triliun.
Nilai aset perseroan pada 2019 naik 8,24% menjadi Rp 23,99 triliun dari Rp 22,17 triliun.
AMRT merupakan peritel yang sahamnya 52,55% dikuasai oleh Sigmantara Alfindo. Perusahaan ini merupakan milik dari Ferry Djoko Santoso, salah satu orang terkaya di Indonesia. Sisanya 47,45% saham AMRT dikuasai oleh publik.
Saham Sumber Alfaria Trijaya resmi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada 15 Januari 2009. Harga saham pada saat ditawarkan di pasar perdana ditetapkan Rp 395/unit.
Saham AMRT termasuk salah satu yang cukup kuat menahan tekanan dampak dari Covid-19. Secara year to date, harga saham AMRT tercatat hanya terkoreksi 14,2%
Dalam sepekan terakhir, saham AMRT justru tercatat menguat 7,86% hingga perdagangan sesi I siang ini, di level harga Rp 755/unit. Harga tersebut hari ini cenderung stagnan dan nilai kapitalisasi sebesar Rp 31,35 triliun.
(hps/tas) Next Article Antisipasi Lonjakan Permintaan,Alfamart Perbanyak Stok Pangan
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasi perseroan hari ini, laba tahun berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk tahun buku 2019 tercatat tumbuh 66,44% menjadi Rp 1,11 triliun. Pada periode yang sama 2018, laba perseroan tercatat hanya sebesar Rp 668,43 miliar.
Dengan demikian laba per saham yang dibukukan perseroan naik 71,07% menjadi Rp 26,79/saham dari Rp 15,66/saham.
Dari pos beban pokok pendapatan, AMRT melaporkan ada kenaikan 8,97% menjadi Rp 58,40 triliun. Pada 2018, pada pos yang sama nilainya sebesar Rp 53,59 triliun.
Nilai aset perseroan pada 2019 naik 8,24% menjadi Rp 23,99 triliun dari Rp 22,17 triliun.
AMRT merupakan peritel yang sahamnya 52,55% dikuasai oleh Sigmantara Alfindo. Perusahaan ini merupakan milik dari Ferry Djoko Santoso, salah satu orang terkaya di Indonesia. Sisanya 47,45% saham AMRT dikuasai oleh publik.
Saham Sumber Alfaria Trijaya resmi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada 15 Januari 2009. Harga saham pada saat ditawarkan di pasar perdana ditetapkan Rp 395/unit.
Saham AMRT termasuk salah satu yang cukup kuat menahan tekanan dampak dari Covid-19. Secara year to date, harga saham AMRT tercatat hanya terkoreksi 14,2%
Dalam sepekan terakhir, saham AMRT justru tercatat menguat 7,86% hingga perdagangan sesi I siang ini, di level harga Rp 755/unit. Harga tersebut hari ini cenderung stagnan dan nilai kapitalisasi sebesar Rp 31,35 triliun.
(hps/tas) Next Article Antisipasi Lonjakan Permintaan,Alfamart Perbanyak Stok Pangan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular