Waduh! Laba Pemilik Indomaret Anjlok 80% Jadi Hanya Rp 71 M

Monica Wareza, CNBC Indonesia
30 November 2020 10:32
Indomaret (detikcom/Dikhy Sasra)
Foto: Indomaret (detikcom/Dikhy Sasra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pemilik ritel Indomaret, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), mengalami penurunan laba bersih yang drastis hingga kuartal ketiga 2020. Tercatat terjadi penurunan 79,92% year on year (YoY) laba bersih perusahaan.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasi, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hanya mencapai Rp 71,98 miliar. Nilai ini turun drastis dari posisi akhir kuartal III-2019 yang nilainya Rp 265,84 miliar.

Nilai laba bersih per saham juga ikut turun tajam menjadi Rp 5,08 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 18,74.

Padahal pada akhir September 2020, perusahaan mencatatkan kenaikan penjualan yang signifikan secara tahunan mencapai 102,82% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan perusahaan tercatat mencapai Rp 316,50 miliar, naik dari posisi Rp 156,04 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Drastisnya penurunan laba bersih ini salah satunya disebabkan karena beban penjualan yang membengkak menjadi Rp 201,14 miliar. Dibanding dengan periode akhir September 2019 Rp 147,66 miliar.



Kenaikan ini karena adanya biaya penyusutan yang naik menjadi Rp 138,58 miliar dari Rp 91,45 miliar. Selain itu juga, ada kenaikan gaji dan imbalan kerja menjadi Rp 18,75 miliar dari Rp 15,76 miliar, dan biaya perbaikan dan pemeliharaan senilai Rp 12,18 miliar dari sebelumnya hanya Rp 6,69 miliar.

Selain itu juga terjadi kenaikan beban lainnya menjadi Rp 37,92 miliar dari hanya Rp 654,91 juta. Kenaikan ini karena adanya pencadangan kerugian penurunan nilai mencapai Rp 35,69 miliar dan bunga utang pembiayaan senilai Rp 583,57 juta.

Pada akhir September 2020 perusahaan mengalami penurunan nilai kas dan setara kas menjadi Rp 100,79 miliar, dari posisi akhir Desember 2019 yang senilai Rp 158,25 miliar.

Nilai aset pada kuartal III-2020 naik tipis menjadi Rp 15,86 triliun, dari posisi akhir 2019 yang sebesar Rp 15,48 triliun. Aset lancar tercatat senilai Rp 4,56 triliun dan aset tak lancar mencapai Rp 11,29 triliun.



Nilai liabilitas pada akhir kuartal III-2020 naik menjadi Rp 6,16 triliun, dari Rp 5,94 triliun di akhir 2019. Terjadi kenaikan pada liabiitas jangka pendek menjadi sebesar Rp 446,52 miliar dari Rp 287,40 miliar, sedangkan liabilitas jangka panjang menjadi sebesar Rp 5,71 triliun dari Rp 5,66 triliun.

Nilai ekuitas perusahaan stabil di angka Rp 9,69 triiliun di akhir kuartal III-2020 lalu dari posisi akhir Desember 2019 yang sebesar Rp 9,53 triliun.


(wed/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 2 Kali Grup Salim Jual Saham Pemilik Indomaret, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular