Cegah Corona, Pabrik Ban Goodyear Setop Produksi hingga 3 Mei

tahir saleh, CNBC Indonesia
23 April 2020 09:54
The Goodyear logo is seen at a tire workshop in Caracas, Venezuela December 10, 2018. REUTERS/Manaure Quintero
Foto: Logo Goodyear terlihat di bengkel ban di Caracas, Venezuela 10 Desember 2018. REUTERS / Manaure Quintero

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten produsen ban yang saham mayoritasnya dipegang investor AS, PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR), resmi memutuskan untuk menghentikan kegiatan produksi untuk sementara waktu sejak 20 April hingga 3 Mei 2020 seiring dengan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Bogor.

Manajemen perusahaan yang diwakili pihak Sekretaris Perusahaan Goodyear Indonesia menyatakan p
enghentian sementara kegiatan produksi perseroan ini merupakan wujud kontribusi sebagai warga korporasi untuk mematuhi imbauan Wali Kota Bogor.

"Selain itu juga mematuhi peraturan yang baru saja ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan untuk wilayah Jawa Barat dan daerah pendukungnya seperti Bogor, tempat perseroan berdomisili, untuk menghentikan penyebaran Covid-19," tulis Sekretaris Perusahaan GDYR, dikutip Kamis (23/4/2020).


Hingga saat ini, perseroan masih melakukan penelaahan terhadap dampak situasi Covid-19.

"Penghentian sementara kegiatan produksi ini diharapkan tidak berdampak pada kelangsungan bisnis perseroan, langkah ini diambil untuk menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan serta berupaya mengikuti perubahan pasar yang terjadi selama kondisi global yang tidak menguntungkan," tulis manajemen GDYR.

Mengacu laporan keuangan 2019, saham terbesar perusahaan dipegang The Goodyear Tire & Rubber Co. (GTRC) sebesar 85%, PT Kali Besar Asri 7,07%, dan investor publik 7,93%.

Perusahaan bergerak dalam bidang industri ban untuk kendaraan bermotor, pesawat terbang serta komponen lain yang terkait, juga distribusi dan ekspor ban.

Perusahaan mulai beroperasi dalam bidang usaha perdagangan ban pada 1917. Pabrik perusahaan dibangun pada 1935 di Bogor sebagai pabrik ban pertama di Indonesia. Adapun induk utama perusahaan adalah GTRC, perusahaan yang berdiri dan berkedudukan di AS.

Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GDYR stagnan di level Rp 1.510/saham, dengan pelemahan sepekan yakni minus 4,43% dengan kapitalisasi pasar Rp 619 miliar.

[Gambas:Video CNBC]


(tas/hps) Next Article XL Utang ke Permata Rp 1,5 T, Goodyear Utang ke Citibank

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular