
Laba Jababeka di 2019 Capai Rp 119 M, Saham Terjerembab 54%

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pengelola kawasan industri, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk Rp 118,80 miliar, naik cukup signifikan 189,97% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 48,18 miliar.
Naiknya laba bersih perseroan juga mendongkrak kenaikan nilai laba per saham menjadi Rp 6 per saham dari sebelumnya Rp 2 per saham.
Meski demikian, perseroan mencatatkan penurunan penjualan dan pendapatan jasa sebesar 16,88% menjadi Rp 2,25 triliun dari tahun sebelumnya Rp 2,71 triliun.
Jika dirinci, beban pokok penjualan dan pendapatan jasa emiten bersandi KIJA ini berhasil diturunkan dari sebelumnya Rp 1,17 triliun pada akhir Desember 2018 menjadi Rp 843,45 miliar.
Namun, di pos beban umum dan administrasi mengalami kenaikan menjadi Rp 455,78 miliar dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp 442,97 miliar.
Akan tetapi, penghasilan komprehensif KIJA sepanjang tahun 2019 lebih tinggi 16,93% menjadi Rp 134,85 miliar dibanding sebelumnya Rp 115,28 miliar.
Hingga periode yang berakhir 31 Desember 2019, total aset perusahaan yang didirikan oleh SD Darmono ini mencapai Rp 12,18 triliun dari posisi akhir Desember 2018 sebesar Rp 11,78 triliun.
Sedangkan liabilitas dan ekuitas pada periode yang sama adalah sebesar Rp 5,87 triliun dan Rp 6,30 triliun.
Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham KIJA pada perdagangan Selasa (21/4/2020) terpantau melemah 0,74% ke level Rp 134/saham. Sejak awal tahun, saham Jababeka masih terjerembab 54,11% dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 2,79 triliun.
(tas/tas) Next Article Gegara Rupiah Loyo, Jababeka Cetak Rugi Rp 754 M di Q1
