
Omzet Naik, Jababeka Masih Tekor Rp 81 M di Q1-2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pengembang kota terpadu dan kawasan industri di Cikarang, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), mencatatkan pendapatan Rp 640,49 miliar sepanjang kuartal pertama tahun 2021, naik 35% dari pendapatan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 473,72 miliar.
Kenaikan pendapatan terjadi hampir semua sektor mulai dari sektor infrastruktur yang naik 7%, leisure dan hospitality naik 22% hingga yang paling besar pendapatan dari bisnis land development and property naik 116% yang dimotori oleh hasil penjualan kavling tanah.
Meskipun pendapatan perusahaan naik signifikan dibanding pendapatan kuartal pertama tahun pandemi, Jababeka masih mencatat kerugian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk (rugi bersih) sebesar Rp 80,91 miliar.
Besaran rugi ini membaik dari posisi yang sama tahun sebelumnya, tercatat turun 89,27% dari rugi bersih kuartal-I 2020 yang tercatat mencapai Rp 754,13 miliar.
Membaiknya rugi bersih yang dialami perusahaan merupakan dampak pergerakan selisih kurs (penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS) di mana perseroan membukukan rugi selisih kurs sebesar Rp 82,1 miliar pada kuartal pertama 2021 yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan rugi selisih kurs pada 3 bulan awal tahun 2020 sebesar Rp 699,1 miliar.
Aset perusahaan yang mulai melantai di bursa sejak tahun 1994 ini tercatat stabil, hanya mengalami kenaikan 0,85% menjadi Rp 12,30 triliun. Aset ini terdiri dari aset lancar Rp 8,54 triliun dan sisanya Rp 3,76 triliun berupa aset tidak lancar.
Liabilitas perusahaan tercatat naik 2,88% dari semula Rp 5,93 triliun kini bertambah menjadi Rp 6,09 triliun pada akhir Maret 2021. Liabilitas ini terjadi dari kewajiban jangka pendek sejumlah Rp 1,40 triliun, selebihnya Rp 4,69 triliun merupakan liabilitas jangka panjang.
Peningkatan liabilitas tersebut menjadikan ekuitas perusahaan turun 0,87% menjadi Rp 6,20 triliun.
Pada perdagangan hari Senin (31/5) pukul 10.22 WIB di pasar modal, saham KIJA tercatat naik 2,16% ke level Rp 189/saham. Dalam sepekan saham ini melemah 2,58% dan selama sebulan tumbuh 8,62%. Kapitalisasi pasar KIJA berada di angka Rp 3,94 triliun.
Saat ditutup sore ini, saham KIJA naik 3,78% di posisi Rp 192/saham dengan nilai transaksi Rp 1,83 miliar.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Babak Baru Kisruh Jababeka, Manajemen Lama Menang!
