IHSG Labil Maksimal, Merosot 1,27% & Asing Cabut Rp 573 M

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
20 April 2020 15:58
Seorang pria berjalan melewati bank sentral China, atau People's Bank of China, di Beijing, Minggu, 10 Maret 2019.  (AP/Andy Wong)
Foto: Seorang pria berjalan melewati bank sentral China, atau People's Bank of China, di Beijing, Minggu, 10 Maret 2019. (AP/Andy Wong)
Kabar bagus datang dari Negeri Tiongkok setelah bank sentralnya (People's Bank of China/PBoC) kembali memangkas suku bunga (loan prime rate/LPR) tenor 1 tahun menjadi 3,85% dari sebelumnya 4,05%, dan LPR tenor 5 tahun juga dipangkas menjadi 4,65% dari sebelumnya 4,75%.

Ini merupakan kali kedua PBoC memangkas LPR di tahun ini, tujuannya tentu saja untuk menambah likuditas dan memacu perekonomain yang merosot akibat penyebaran penyakit virus corona (Covid-19).

Pemangkasan suku bunga PBoC terbukti mengangkat sentimen pelaku pasar hari ini, yang membuat IHSG beberapa kali menguat pada hari ini.
Sentimen pelaku pasar sebenarnya masih cukup bagus merespon perkembangan pandemi Covid-19 terutama di negara-negara Barat serta Gilead Science Inc., raksasa farmasi AS, dilaporkan memiliki obat yang efektif melawan Covid-19.

CNBC International mengutip media STAT pada Jumat (17/4/2020) dini hari waktu Indonesia melaporkan rumah sakit di Chicago merawat pasien Covid-19 yang parah dengan obat antivirus remdesivir yang dalam uji coba klinis dan diawasi ketat. Hasilnya, pasien tersebut menunjukkan pemulihan yang cepat dari demam dan gangguan pernapasan.

Meski demikian masih perlu uji klinis lanjutan dari obat ini dengan sample yang lebih banyak dan metode yang lebih saintifik untuk benar-benar menguji efektivitas obat yang berpotensi jadi antivirus corona ini.

Sementara itu awal pekan lalu, CNBC International melaporkan Italia dan Spanyol, mulai mencabut beberapa larangan pembatasan aktivitas warganya setelah jumlah kasus baru serta korban meninggal akibat COVID-19 terus menurun.

Tidak hanya itu, negara dengan nilai perekonomian terbesar di Benua Biru, Jerman, juga mempertimbangkan langkah-langkah secara bertahap menuju aktivitas normal.



AS, yang menjadi episentrum penyebaran Covid-19, juga mengalami pelambatan penyebaran.

Raksasa dirgantara AS, Boeing bahkan sudah mengumumkan akan memulai kembali produksinya pada 20 April mendatang. Sebanyak 27.000 karyawan atau sekitar 17% dari total karyawan Boeing akan kembali bekerja di pabrik Seattle. Boeing akan menerapkan langkah-langkah social distancing baru guna menghindari penyebaran COCovidVID-19 saat pabrik kembali beroperasi.

Presiden AS Donald Trump juga mulai berpikir untuk melonggarkan aturan pembatasan sosial (social distancing) dan karantina wilayah (lockdown) yang diberlakukan di banyak negara bagian. Pelonggaran itu akan dilakukan secara bertahap.

Meski demikian, beberapa negara bagian menolak rencana Presiden Trump tersebut. Misalnya di New York, episentrum corona di AS. Pertumbuhan jumlah pasien dan korban jiwa akibat virus corona memang turun, tetapi Gubernur Andrew Cuomo masih belum yakin untuk melakukan pelonggaran social distancing.

"Ini baru turun minum (half time). Kami harus terus memastikan bahwa monster sudah berhasil dikalahkan," kata Cuomo, seperti dikutip dari Reuters. Cuomo masih meminta warganya untuk mempraktikkan social distancing.

Di Indonesia sendiri penyebaran Covid-19 sedang dalam tren naik. Hingga Minggu kemarin, jumlah kasus positif dilaporkan sebanyak 6.575 orang, dengan 582 orang meninggal dunia, dan 686 dinyatakan sembuh.

Beberapa wilayah di Indonesia, seperti Jakarta, Bogor, dan Bekasi sudah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna meredam penyebaran Covid-19.

Perkembangan kasus Covid-19 baik di luar dan di dalam negeri masih menjadi penggerak utama IHSG bahkan pasar keuangan global.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular