Hampir 12 Tahun Tekor, Smartfren Cetak Rugi Rp 2 T di 2019

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten telekomunikasi asuhan Grup Sinar Mas, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) masih menderita rugi bersih sepanjang tahun lalu sebesar Rp 2,19 triliun, kendati rugi bersih tahun berjalan ini sudah berkurang 38% dari periode Desember 2018 yang rugi bersih Rp 3,55 triliun.

Ini artinya, sudah hampir 12 tahun atau sejak 2008, FREN tak pernah mencatatkan "angka biru" pada kinerja laba bersih.

Mengacu data laporan keuangan yang dipublikasikan Senin ini (23/3/2020), rugi bersih ini dicatatkan di tengah pendapatan perusahaan yang justru meningkat 27,32% menjadi Rp 6,99 triliun dari tahun sebelumnya Rp 5,49 triliun.

Pendapatan terbesar disumbang jasa telekomunikasi data Rp 6,61 triliun, disusul telekomunikasi non-data Rp 311,90 miliar, sisanya pendapatan lain-lain.

Baca: Penjualan Tembus Rp 42 T, Laba ICBP Capai Rp 5 T di 2019

Beban usaha FREN juga naik menjadi Rp 9,29 triliun dari sebelumnya Rp 8,14 triliun, terbesar berasal dari beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi yakni Rp 3,68 triliun dan beban penyusutan dan amortisasi juga sama angkanya yakni sebesar Rp 3,68 triliun.

Adapun rugi usaha FREN dicatatkan Rp 2,30 triliun dari rugi usaha tahun 2018 yakni Rp 2,65 triliun.

Mengacu data BEI, pada perdagangan sesi I, Senin ini, sham FREN minus 3,85% di level Rp 50/saham dengan catatan bulanan saham ini anjlok 54,13% dan year to date ambrol 64% dengan kapitalisasi pasar Rp 10,90 triliun.

Kabar baiknya, perusahaan juga mencatatkan keuntungan selisih kurs sepanjang tahun lalu yakni mencapai Rp 314,77 miliar dari rugi kurs tahun sebelumnya Rp 146,86 miliar.

Kinerja rugi ini melanjutkan rugi bersih yang dicatatkan pada 9 bulan hingga September tahun lalu yakni Rp 1,64 triliun, berkurang 34% dari rugi bersih periode September 2018 yakni Rp 2,50 triliun.

[Gambas:Video CNBC]

Baca: Sepi IPO Jumbo di Awal Tahun, Ternyata Ini Alasannya

(tas/tas) Next Article 12 Tahun Negatif, Smartfren Cetak Rugi Lagi per Q3