Semester I-2019

Waduh! 12 Tahun Negatif, Smartfren Cetak Rugi Lagi Rp 1 T

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
30 July 2019 16:13
PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) pada semester I-2019 kembali membukukan rapor merah.
Foto: Smartfren (Adi Fida Rahman/detikINET))
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten telekomunikasi asuhan Grup Sinar Mas, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) pada semester I-2019 kembali membukukan rapor merah. Ini berarti, sudah hampir 12 tahun atau sejak 2008, FREN tak pernah mencatatkan "angka biru" pada kinerja laba bersih.

Hingga akhir Juni 2019, FREN telah membukukan kerugian mencapai Rp 1,07 triliun, meskipun memang jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu lebih rendah.

Untuk diketahui, pada semester pertama tahun lalu, perusahaan menorehkan kerugian sebesar Rp 1,65 triliun.

Sejatinya, perolehan kerugian tahun ini lebih tipis dari tahun lalu, karena beberapa pos pemasukan tumbuh positif, termasuk pos pendapatan usaha, penghasilan bunga, dan keuntungan kurs mata uang asing.


Total pendapatan usaha FREN tumbuh dua digit, yakni mencapai 19,17% secara tahunan (year-on-year/YoY). Pada semester I-2019, perusahaan membukukan penjualan sebesar Rp 3,03 triliun dari sebelumnya Rp 2,54 triliun pada semester I-2018.

Jika ditelusuri, sumber pendapatan usaha terbesar tetap ditopang oleh jasa telekomunikasi data yang tercatat naik 18,91% YoY menjadi Rp 2,87 triliun.

Sedangkan untuk pos pendapatan usaha lainnya mencakup jasa telekomunikasi non data sebesar Rp 131,98 miliar (naik 21,56% YoY), jasa interkoneksi senilai Rp 20,58 miliar (naik 58,27% YoY), serta lainnya sebesar Rp 8, 56 miliar (tumbuh 3,34% YoY).

Penghasilan bunga perusahaan juga tercatat meningkat 9,81% secara tahunan menjadi Rp 3,59 miliar. Kemudian, FREN juga berhasil mencatatkan keuntungan atas selisih mata uang sebesar Rp 170,81 miliar, dari sebelumnya merugi Rp 207,21 miliar di semester I-2018.

Sayangnya, perolehan positif dari pos-pos pemasukan tersebut masih belum dapat menutupi beban usaha yang mesti ditanggung FREN.

Pada 6 bulan pertama di tahun ini, total beban usaha FREN meningkat 10,44% YoY menjadi Rp 4,31 triliun, dimana jika dirinci ada pos beban yang mencatatkan kenaikan lebih dari 60% YoY.

Biaya terbesar disumbangkan dari pos beban umum dan administrasi yang naik 7,79% YoY menjadi Rp 3,81 triliun, di mana beban ini saja sudah Rp 776,74 miliar lebih besar dari pendapatan usaha FREN.

Kemudian pada periode yang sama, beban penjualan meningkat naik 29,52% YoY menjadi Rp 392,58 miliar. Lalu, beban interkoneksi melesat 62,46% YoY menjadi Rp 111,67 miliar.

Dengan demikian, rugi usaha yang dibukukan oleh FREN sebesar Rp 1,28 triliun.

Oleh karena itu, wajar jika masih sulit bagi perusahaan untuk mengantongi keuntungan pada semester I tahun ini, karena pendapatan usaha belum mampu menutupi beban usaha FREN.

Namun anehnya, pelaku pasar domestik menaruh harapan besar pada saham ini. Data perdagangan pada Selasa ini (30/7/2019), saham FREN melesat 9,70% di level Rp 181/saham. Sejak awal tahun hingga saat ini (year to date) saham FREN meroket 132%. Asing hari ini melepas saham FREN hingga Rp 13,07 miliar di pasar reguler.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(dwa/tas) Next Article Ada Apa dengan Smartfren? Sejak 2011 Tak Pernah Untung

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular