Internasional

Corona Bikin Perkara, Ekonomi China Kontraksi 6,8%

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
17 April 2020 09:34
A man walks past China's central bank, or the People's Bank of China, in Beijing, Sunday, March 10, 2019. China's central bank governor Yi Gang says American and Chinese envoys discussed sticking to promises to avoid currency devaluations to boost exports during negotiations aimed at ending a tariff war. (AP Photo/Andy Wong)
Foto: Seorang pria berjalan melewati bank sentral China, atau People's Bank of China, di Beijing, Minggu, 10 Maret 2019. (AP/Andy Wong)
Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi China berkontraksi atau mengalami pertumbuhan negatif menjadi -6,8% di kuartal pertama 2020, dibanding periode yang sama di tahun 2019.

Laporan dikeluarkan Biro Statistik Nasional China, Jumat (17/4/2020). Ini adalah kontraksi pertama sejak 1992.



Pandemi corona (COVID-19) telah menyebabkan kerusakan parah di negara kekuatan ekonomi kedua terbesar dunia itu.

Di kuartal yang berakhir Maret ini, penjualan ritel turun 19% dari tahun lalu. Sementara produksi industri turun 8,4%.

Dari data terbaru, selama Januari dan Februari aktivitas ekspor turun. Manufaktur juga anjlok.

Sebelumya dalam konsensus yang dilakukan Reuters, PDB sempat diprediksi -6,5% dari Januari ke Maret. Di 2019, secara keseluruhan, PDB China tumbuh 6%.

[Gambas:Video CNBC]








(sef/sef) Next Article Saat yang Lain Merana, Ekonomi China Kuartal II Tumbuh 3,2%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular