Ekonomi AS Goyah, IHSG Dibuka Bermuram Durja Pagi Ini

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
16 April 2020 09:14
Bursa efek Indonesia
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Sebelumnya, Dana Moneter Internasional (IMF) merilis hasil kajiannya tentang prospek perekonomian global 2020. Hasilnya? Jangan ditanya sudah pasti buruk. Pandemi corona yang sekarang sudah menginfeksi lebih dari 2 juta orang ini menyebabkan ekonomi global terkontraksi.

IMF mengatakan pandemi corona adalah sebuah fenomena “Great Lockdown” yang memicu terjadinya resesi global. Dalam laporannya itu, IMF mengungkap suramnya gambaran perekonomian dunia tahun ini.

Organisasi yang berbasis di Washington itu memperkirakan ekonomi global akan terkontraksi 3% pada 2020. Skenario ini masih mending.

Jika pandemi tak segera berhenti merebak hingga semester II 2020, maka kontraksi akan bertambah sebanyak 3 poin persentase (pp) menjadi -6%. Padahal, Januari lalu IMF masih memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia berada di angka 3,3% tahun ini.

“Kemungkinan besar tahun ini, ekonomi global akan mengalami resesi yang hebat sejak Great Depression, melampaui krisis keuangan global satu dekade lalu” kata Gita Gopinath, Kepala Ekonom IMF, melansir CNBC International.

Beralih ke dalam negeri. Kemarin neraca dagang Indonesia bulan Maret tercatat mengalami surplus US$ 740 juta melebihi ekspektasi pasar sebesar US$ 540 juta. Penurunan ekspor dan impor yang terjadi juga melandai dibanding bulan sebelumnya.

Namun kabar baik ini tak mampu membuat pasar saham Indonesia terangkat. Kemarin, IHSG ditutup anjlok 1,7%. Investor asing membukukan aksi jual bersih di pasar saham RI mencapai Rp 373 miliar. Sejak awal tahun, net sell asing tercatat mencapai Rp 13,1 triliun.

Sampai saat ini investor masih terus memantau setidaknya tiga hal. 1) Perkembangan kasus pandemi corona 2) Dampak dari keberadaan virus 3) Respons penanganan wabah yang dilakukan oleh Indonesia.

Jumlah kasus corona di Tanah Air terus bertambah. Kini sudah ada lebih dari 5.000 orang yang dinyatakan terinfeksi virus corona di Indonesia. Sebagian besar wilayah Jabodetabek sudah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Namun yang perlu disoroti adalah, apakah PSBB ini akan efektif menekan penyebaran virus corona. Karena baru awal hasilnya memang belum terlihat.

Namun jika pada periode PSBB ini tidak ada perbedaan yang signifikan dengan sebelum-sebelumnya, maka penyebaran virus corona akan semakin meluas dan ekonomi RI akan terpuruk. Ujung-ujungnya investor akan semakin berjaga jarak dari bursa saham RI, terutama investor asing.





TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular