Round Up Global

Ekonomi Dunia Kontraksi 3%, Negara-negara Ini Resesi

Rehia Sebayang & Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
16 April 2020 07:02
China menghormati korban virus corona dengan berkabung selama 3 menit. (AP/Ng Han Guan)
Foto: China menghormati korban virus corona dengan berkabung selama 3 menit. (AP/Ng Han Guan)
China mungkin beruntung dibanding yang lainnya. Ekonomi tidak akan jatuh ke resesi.

Namun ekonomi diprediksi bakal terkontraksi untuk pertama kali dalam tiga dekade terakhir di kuartal-I 2020. Pandemi corona membuat segalanya macet di negeri itu.

Hal ini sesuai jajak pendapat sejumlah ekonom yang dilakukan AFP. Ada 14 institusi memperkirakan pertumbuhan ekonomi China berkontraksi 8,2% dibanding kuartal pertama 2019 lalu.

PDB China selama setahun ini diramal sebesar 1,7%. Padahal sebelumnya di 2019, ekonomi tumbuh 6,1% sepanjang tahun.

"Jika prediksi ini benar, ini akan jadi pertumbuhan terburuk sejak 1976. Tahun di mana Ketua Partai Komunis Mao Zedong meninggal," tulis media itu, Rabu kemarin.

Seorang ekonom Moody's Analytics mengatakan penurunan ekonomi China lebih dari yang diperkirakan. Para pegawai di negeri itu sudah beraktivitas namun lebih lambat dari yang diperkirakan.

Meskipun diimbangi dukungan fiskal dan moneter, ini dianggap tidak akan mampu mengatasi persoalan. "Permintaan dunia tertekan untuk sisa tahun ini," katanya seraya memprediksi peningkatan angka pengangguran.

Ekonom JP Morgan China Zhu Haibin juga melihat hal demikian. "Risiko eksternal kemungkinan akan menahan pemulihan di kuartal II terutama untuk aktivitas manufaktur terkait ekspor China," ujarnya.

Lockdown  yang dilakukan belahan dunia lain mengganggu rantai pasokan. Kasus corona dari luar (imported case) juga membuat China takut akan gelombang kedua corona dan membuat konsumsi dan permintaan domestik jauh dari normal.

(sef/sef)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular