Round Up Global

Ekonomi Dunia Kontraksi 3%, Negara-negara Ini Resesi

Rehia Sebayang & Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
16 April 2020 07:02
Presiden AS Donald Trump
Foto: Presiden AS Donald Trump (Jim Watson/Pool Photo via AP)
Amerika Serikat (AS) sudah masuk ke dalam resesi dan akan tetap berada dalam lubang resesi untuk paruh pertama tahun ini.

Demikian menurut 45 ekonom yang disurvei oleh Asosiasi Nasional untuk Ekonomi Bisnis (National Association for Business Economics/ NABE).



"Para ekonom memperkirakan akan ada resesi yang tajam dan sementara untuk paruh pertama 2020 akibat pandemi virus corona sangat membatasi aktivitas ekonomi," kata lembaga itu, sebagaimana dilaporkan Reuters, pekan lalu.


Menurut NABE, PDB riil kemungkinan turun 2,4% pada kuartal pertama dan akan menurun lagi 26,5% pada kuartal kedua.

Selain itu, pasar tenaga kerja AS juga diperkirakan akan mengalami pukulan besar karena wabah corona telah memaksa berbagai bisnis tutup.

Tingkat pengangguran diperkirakan akan melonjak hingga 12% pada pertengahan tahun, sementara Amerika Serikat mungkin kehilangan 4,58 juta pekerjaan pada kuartal kedua, kata NABE.

Lebih lanjut, lembaga itu mengatakan bahwa tingginya angka pengangguran pada akhirnya akan mempengaruhi pengeluaran warga, yang mana adalah pendorong utama ekonomi AS. Pengeluaran konsumen menyumbang sekitar 70% dari pertumbuhan ekonomi.



Namun demikian, para ekonom optimis ekonomi akan bangkit kembali pada paruh kedua tahun 2020. Pada periode itu ekonomi diperkirakan tumbuh hampir 6%.



"Perkiraan median menunjukkan kondisi akan membaik pada akhir tahun ini dengan dukungan dari stimulus fiskal dan moneter yang agresif," kata Presiden NABE, Constance Hunter.


Sebelumnya The Economist Inteliigence Unit (EIU) bahkan memprediksi pertumbuhan ekonomi AS di tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 2,8%.

(sef/sef)
Next Page
China
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular