Round Up Global

Ekonomi Dunia Kontraksi 3%, Negara-negara Ini Resesi

Rehia Sebayang & Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
16 April 2020 07:02
Prancis perpanjang masa Lockdown. (AP/Laurent Cipriani)
Foto: Prancis perpanjang masa Lockdown. (AP/Laurent Cipriani)
Bank Sentral Prancis (Bank of France) melaporkan pertumbuhan ekonomi Prancis pada kuartal I-2020 sebesar -6% pekan lalu. Ini merupakan kinerja terburuk sejak 1945.

Semua tak lepas dari pandemiĀ  yang telah memporak-porandakan perekonomian. Corona memaksa Prancis melakukan lockdown sejak 17 Maret lalu.

Seperti dilaporkan kantor berita AFP, data sebelumnya menunjukkan ekonomi Prancis -0,1% pada kuartal IV-2019. Dengan pertumbuhan negatif dua kuartal beruntun, maka secara teknis Prancis sudah memasuki resesi.

Bank Sentral Prancis melaporkan aktivitas ekonomi anjlok 32% dalam dua minggu terakhir pada bulan Maret, seiring dengan naiknya angka kasus konfirmasi positif di negara tersebut.

"Anda harus kembali menengok ke kuartal kedua 1968 (era pergolakan politik Mei 1968), untuk menemukan penurunan aktivitas yang serupa," tulis keterangan lembaga itu.

Dalam dua minggu terakhir, bank sentral juga harus menerima kenyataan ekonomi Prancis tumbuh -1,5% seiring dengan banyaknya angka terjangkit dan kematian dari virus dengan nama resmi SARS-CoV-2 itu.

Selain itu, di antara sektor-sektor ekonomi yang paling parah terkena dampaknya merupakan industri konstruksi, transportasi, restoran, dan penginapan.

Ancaman resesi juga kembali ditegaskan Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire, kemarin. Namun ada sedikit revisi dari pernyataan Bank Sentral Prancis.

Prancis mungkin akan mengalami kontraksi ekonomi hingga 8%. Sebelum corona menyerang ekonomi Prancis sempat diramal di sekitar 1,3-1,5%.

(sef/sef)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular