
Kabar Baik Datang Bertubi-tubi, Rupiah Perkasa di Awal Pekan!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
13 April 2020 09:08

Kedua, pelaku pasar masih terbawa euforia stimulus kelas paus dari bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) yang bernilai US$ 2,3 triliun. The Fed memberikan pinjaman lunak kepada perbankan untuk disalurkan kembali kepada perusahaan yang mempekerjakan lebih dari 10.000 karyawan. Ini dilakukan untuk menekan angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menjadi sekecil-kecilnya.
Ketua Jerome 'Jay' Powell dan kolega juga akan memberikan pinjaman kepada negara bagian dan kota-kota yang padat penduduk agar pemerintah setempat punya dana untuk menanggulangi dampak virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut. Untuk pemerintah daerah, anggarannya adalah US$ 500 miliar, termasuk di paketĀ US$ 2,3 triliun.
"Situasi saat ini mengharuskan bank sentral memperluas perannya di luar fokus yang biasanya yaitu menjaga pasar tetap likuid dan berfungsi dengan baik. Orang-orang harus berkorban untuk kebaikan bersama, kami harus membantu mereka. Bukan mereka yang menyebabkan ini semua," kata Powell, seperti dikutip dari Reuters.
Program ini memang hanya berlaku sampai September dan Powell menegaskan bahwa komitmen The Fed hanya sebatas hingga pandemi bisa dikendalikan dan aktivitas ekonomi mulai ditata kembali. "Kami akan menggunakan kekuatan sebesar mungkin secara proaktif dan agresif sampai kami meyakini bahwa kita sudah menuju jalan menuju pemulihan," lanjutnya.
Pelaku pasar menyambut baik komitmen The Fed untuk menopang ekonomi yang porak-poranda akibat pandemi virus corona. Joe Brussel, Ekonom RSM, menyatakan bahwa The Fed telah membuat sejarah. "Ini adalah langkah besar untuk menyediakan fasilitas pinjaman yang akan menyelamatkan dunia usaha," katanya, seperti dikutip dari Reuters.
(aji/aji)
Ketua Jerome 'Jay' Powell dan kolega juga akan memberikan pinjaman kepada negara bagian dan kota-kota yang padat penduduk agar pemerintah setempat punya dana untuk menanggulangi dampak virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut. Untuk pemerintah daerah, anggarannya adalah US$ 500 miliar, termasuk di paketĀ US$ 2,3 triliun.
"Situasi saat ini mengharuskan bank sentral memperluas perannya di luar fokus yang biasanya yaitu menjaga pasar tetap likuid dan berfungsi dengan baik. Orang-orang harus berkorban untuk kebaikan bersama, kami harus membantu mereka. Bukan mereka yang menyebabkan ini semua," kata Powell, seperti dikutip dari Reuters.
Pelaku pasar menyambut baik komitmen The Fed untuk menopang ekonomi yang porak-poranda akibat pandemi virus corona. Joe Brussel, Ekonom RSM, menyatakan bahwa The Fed telah membuat sejarah. "Ini adalah langkah besar untuk menyediakan fasilitas pinjaman yang akan menyelamatkan dunia usaha," katanya, seperti dikutip dari Reuters.
(aji/aji)
Next Page
OPEC+ Sepakat Pangkas Produksi
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular