
Corona Melambat, Bursa Saham Asia Melesat
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 April 2020 12:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini tidak beroperasi. Bukan karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), melainkan libur memperingati Jumat Agung.
Kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak dinamis. Merah-hijau-merah-hijau, akhirnya IHSG berhasil finis menguat 0,48%. Sepanjang pekan ini, IHSG menguat 0,55%.
Hari ini, sejumlah pasar keuangan di Asia masih buka seperti di China, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Thailand, dan Taiwan. Berikut perkembangan indeks saham di negara-negara tersebut per pukul 10:06 WIB:
Terlihat bahwa mayoritas indeks saham Asia menguat, meski relatif terbatas. Ini menandakan risk appetite investor sedang lumayan tinggi sehingga berkenan masuk ke pasar keuangan Benua Kuning.
Dini hari tadi, datang kabar positif dari pertemuan OPEC+ yang dilakukan via teleconference. OPEC dan negara-negara produsen lain seperti Rusia sepakat untuk memangkas produksi minyak sebanyak 10 juta barel/hari atau sekira 10% dari pasokan di pasar dunia.
Bahkan ada kemungkinan pasokan berkurang lagi 5 juta barel/hari. Tambahan ini akan dibicarakan dalam pertemuan G20.
Penurunan produksi diharapkan dapat membuat harga si emas hitam lebih stabil, tidak lagi bergerak liar. Ini akan menciptakan stabilitas di pasar, volatilitas akan berkurang.
Ya, volatilitas di pasar memang semakin mereda. Penurunan volatilitas dicerminkan oleh indeks VIX, yang berkurang 3,87%. Sejak awal April, indeks yang juga disebut dengan fear index ini sudah merosot 22,17%.
Hal ini tidak lepas dari kekhawatiran dunia yang mereda seiring perlambatan penyebaran virus corona (Coronavirus Desease-2019/Covid-19). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat jumlah pasien positif corona di seluruh dunia adalah 1.436.198 per 9 April 2020. Naik 6,12% dibandingkan sehari sebelumnya.
Meski masih ada tambahan jumlah kasus, tetapi lajunya jauh lebih lambat dibandingkan rata-rata pertumbuhan harian selama 21 Janauri-9 April yaitu 12,27%. Sudah 11 hari pertumbuhan kasus baru stabil di kisaran satu digit.
Perkembangan positif ini membuat mood pelaku pasar berangsur membaik. Sedikit demi sedikit, arus modal asing berdatangan ke aset-aset berisiko di pasar keuangan Asia yang membuat indeks saham berada di zona hijau.
Namun IHSG tidak bisa menikmatinya hari ini. Semoga kabar baik terus berdatangan sehingga IHSG bisa kembali hijau pada perdagangan awal pekan depan.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak dinamis. Merah-hijau-merah-hijau, akhirnya IHSG berhasil finis menguat 0,48%. Sepanjang pekan ini, IHSG menguat 0,55%.
Hari ini, sejumlah pasar keuangan di Asia masih buka seperti di China, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Thailand, dan Taiwan. Berikut perkembangan indeks saham di negara-negara tersebut per pukul 10:06 WIB:
Terlihat bahwa mayoritas indeks saham Asia menguat, meski relatif terbatas. Ini menandakan risk appetite investor sedang lumayan tinggi sehingga berkenan masuk ke pasar keuangan Benua Kuning.
Dini hari tadi, datang kabar positif dari pertemuan OPEC+ yang dilakukan via teleconference. OPEC dan negara-negara produsen lain seperti Rusia sepakat untuk memangkas produksi minyak sebanyak 10 juta barel/hari atau sekira 10% dari pasokan di pasar dunia.
Bahkan ada kemungkinan pasokan berkurang lagi 5 juta barel/hari. Tambahan ini akan dibicarakan dalam pertemuan G20.
Penurunan produksi diharapkan dapat membuat harga si emas hitam lebih stabil, tidak lagi bergerak liar. Ini akan menciptakan stabilitas di pasar, volatilitas akan berkurang.
Ya, volatilitas di pasar memang semakin mereda. Penurunan volatilitas dicerminkan oleh indeks VIX, yang berkurang 3,87%. Sejak awal April, indeks yang juga disebut dengan fear index ini sudah merosot 22,17%.
Hal ini tidak lepas dari kekhawatiran dunia yang mereda seiring perlambatan penyebaran virus corona (Coronavirus Desease-2019/Covid-19). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat jumlah pasien positif corona di seluruh dunia adalah 1.436.198 per 9 April 2020. Naik 6,12% dibandingkan sehari sebelumnya.
Meski masih ada tambahan jumlah kasus, tetapi lajunya jauh lebih lambat dibandingkan rata-rata pertumbuhan harian selama 21 Janauri-9 April yaitu 12,27%. Sudah 11 hari pertumbuhan kasus baru stabil di kisaran satu digit.
Perkembangan positif ini membuat mood pelaku pasar berangsur membaik. Sedikit demi sedikit, arus modal asing berdatangan ke aset-aset berisiko di pasar keuangan Asia yang membuat indeks saham berada di zona hijau.
Namun IHSG tidak bisa menikmatinya hari ini. Semoga kabar baik terus berdatangan sehingga IHSG bisa kembali hijau pada perdagangan awal pekan depan.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Most Popular