Top! Tak Lama Dibuka, IHSG Langsung Melesat 1% Lebih

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
03 April 2020 09:08
Asing Masih Jaga Jarak dari Bursa Saham RI
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Namun sentimen positif ini tak langsung membuat bursa saham Asia pagi ini bergerak kompak. Nyatanya passer saham Benua Kuning masih bergerak variatif. Pada 08.45 WIB, indeks Shang Hai Composite turun 0,31%, Hang Seng melorot 0,89%, KLCI minus 0,14%, Straits Times Jatuh 0,59% dan Weighted Index terkoreksi 0,46%.

Namun bursa saham Jepang dan Korea Selatan justru bergerak di zona hijau. Indeks Topix menguat nyari 1% atau tepatnya 0,97%. Sementara itu, indeks KOSPI menguat 0,33% pada perdagangan pagi hari ini.

Belum lama ini, Presiden RI Joko Widodo mengumumkan paket stimulus ekonomi senilai Rp 405 triliun untuk melawab wabah corona yang juga merebak di dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk meredam dampak ekonomi wabah COVID-19 yang terus merebak di tanah air.

Data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan, hingga kemarin ada 1.790 orang yang sudah dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Sebanyak 1.508 orang masih dalam perawatan, 112 orang dinyatakan sembuh dan 170 orang meninggal dunia.

Walau menguat signifikan dalam sepekan terakhir, IHSG masih mencatatkan koreksi yang dalam sejak awal tahun. Secara year to date IHSG masih ambles 28,06%. Pemodal asing pun masih jaga jarak dengan bursa saham RI. Sejak awal tahun, investor asing measih membukukan aksi jual bersih sebesar Rp 10,77 triliun.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan sejak 20 Januari hingga 30 Maret 2020, total capital outflow mencapai Rp 167,9 triliun. 

Reuters melaporkan bahwa cadangan devisa Indonesia pada Maret anjlok hingga US$ 9 miliar, atau menjadi penurunan yang terburuk sejak September 2011.

Perry mengatakan bahwa cadangan devisa Maret sejauh ini berkisar di angka US$ 121 miliar, turun 7,2% dari posisi Februari US$ 130,4 miliar. 



"Sebanyak US$ 3 miliar terpakai untuk membayar utang dalam denominasi asing, dan sisanya untuk menstabilkan rupiah dan keperluan lain," tuturnya dalam Conference Call pada Kamis. 

Data resmi cadangan devisa baru akan diumumkan pada Selasa pekan depan (7/4/2020).

Jika tidak ada sentimen positif di pasar global yang memicu para investor memburu kembali aset-aset di negara berkembang, maka bursa Indonesia masih akan menghadapi paceklik dana asing dan transaksi bergantung pada pemodal domestik.



TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular