Roundup

OJK Bisa 'Paksa' Bank Merger, Rugi Taksi Express Berkurang

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
02 April 2020 08:44
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,61% ke posisi 4.466,037.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,61% ke posisi 4.466,037 pada perdagangan Rabu kemarin (1/4/2020) kendati pada sesi pertama sempat berada di zona hijau.

Berdasarkan data BEI, nilai transaksi sepanjang perdagangan kemarin sebesar Rp 5,84 triliun dengan investor asing melakukan aksi jual bersih Rp 166,24 miliar di pasar reguler dan non-reguler. Pandemi virus corona (COVID-19) masih menjadi isu utama di pasar saham global.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan Kamis (2/4/2019):


1.OJK Kini Bisa 'Paksa' Lembaga Keuangan untuk Merger-Akuisisi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya meneken penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang atau Perppu di tengah 'perang' melawan virus corona (COVID-19) yang berimbas pada perekonomian domestik dan global.

Perppu tersebut yakni Perppu Nomor 1 tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) dan/atau dalam rangka Menghadapi Ancaman yang membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan.

Perppu yang terdiri dari 29 pasal ini ditetapkan oleh Jokowi dan diundangkan oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly pada 31 Maret 2020.



2.Tekan Beban, Rugi Taksi Express Berkurang Jadi Rp 276 M
Emiten pengelola taksi Express, PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) berhasil menekan kerugian di tahun lalu seiring dengan efisiensi yang dilakukan perusahaan milik Grup Rajawali Corpora ini.

Rugi bersih TAXI sepanjang tahan lalu berkurang 67% menjadi Rp 275,50 miliar dari periode yang sama tahun 2018 yakni rugi bersih Rp 836,37 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Rabu ini (1/4/2020), pendapatan perusahaan turun drastis 44% menjadi Rp 134,25 miliar, dari 2018 yakni Rp 241,66 miliar. Beban pokok pendapatan berkurang menjadi Rp 293,92 miliar dari sebelumnya Rp 433,24 miliar.



3.Pada 2019 Kinerja Laba Tower Bersama Naik 20% jadi Rp 819 M
Emiten menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk pada tahun 2019 sebesar Rp 819,45 miliar. Nilai ini meningkat 20,4% dari tahun sebelumnya Rp 680,58 miliar.

Dengan demikian, nilai laba bersih per saham perusahaan menara telekomunikasi bersandi TBIG ini meningkat menjadi Rp 39,26 per saham dari sebelumnya Rp 31,26.

Dalam laporan keuangan terlansir, pada tahun 2019, TBIG membukukan pendapatan sebesar Rp 4,69 triliun, meningkat 8,80% dari tahun 2018 sebesar Rp 4,31 triliun.


4.LPS Usulkan Dana Jaminan Nasabah Bank Naik di Atas Rp 2 M
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menegaskan akan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan sehingga siap mengambil langkah antisipatif di tengah efek virus corona (COVID-19) yang mewabah di Tanah Air.

Sebagai langkah antisipatif, LPS mengusulkan menaikkan batasan penjaminan simpanan dana nasabah perbankan dari saat ini maksimal Rp 2 miliar.

"LPS mengusulkan misalnya diperlukan kita lakukan langkah-langkah antisipatif, menaikkan nilai simpanan, dulu pernah dari maksimal Rp 100 juta [yang dijamin LPS] menjadi Rp 2 miliar. Ini bisa naikkan lebih tinggi," kata Halim Alamsyah, Ketua Dewan Komisioner LPS, dalam konferensi pers bersama Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Gubernur BI, Ketua DK Otoritas Jasa Keuangan, terkait Stimulus Ekonomi via konferensi video, Rabu (1/4/2020).


5.Pasar Saham Dihajar Corona, Perusahaan Ini Tetap Pede IPO
Kondisi pasar saham yang saat ini tertekan akibat dampak dari pandemi corona (COVID-19) tak menyurutkan langkah PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera untuk tetap melaksanakan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Namun kondisi pasar saham yang bergejolak tersebut membuat perusahaan menurunkan target penawaran saham dari sebelumnya 30% menjadi 27%.

Direktur Utama Bumi Benowo Sukses Sejahtera Felix Soesanto mengatakan perusahaan akan melepas sebanyak 1,3 miliar saham atau setara dengan 27% dari total modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum. Jumlah tersebut turun dari target sebelumnya dengan pertimangan kondisi pasar yang kurang kondusif saat ini.

"Target tersebut didapatkan setelah perseroan menetapkan harga penawaran Rp 120 per lembar terhadap maksimal penerbitan 1,3 miliar (27%) saham baru yang rencana akan dilaksanakan dalam IPO," kata Felix dalam siaran persnya, Rabu (1/4/2020).


6.Bakal Ada Surat Utang Khusus, BI & BUMN Bisa Beli
Pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk melakukan tindakan antisipasi (forward looking) dalam rangka menjaga stabilitas sektor keuangan.

Salah satu kebijakan yang dimaksud yakni pemerintah berwenang menerbitkan Surat Utang Negara dan/atau Surat Berharga Syariah Negara dengan tujuan tertentu khususnya dalam rangka pandemi corona.

Ketentuan ini termaktub dalam Pasal 2 Ayat 1 huruf f yakni berbunyi:

"Dalam rangka pelaksanaan kebijakan keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (4), Pemerintah berwenang untuk menerbitkan Surat Utang Negara dan/atau Surat Berharga Syariah Negara dengan tujuan tertentu khususnya dalam rangka pandemi Corona Virus Disease 2Ol9 (COVID-l9) untuk dapat dibeli oleh Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), investor korporasi, dan atau investor ritel."


[Gambas:Video CNBC]




(tas/tas) Next Article Ini Harga Baru Unilever di 2020, Laba Chandra Asri Ambles 81%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular